Airlangga: UU Cipta Kerja Jadi Game Changer Pemulihan Ekonomi

oleh -438 views

JAKARTA – Undang-Undang (UU) Cipta Kerja menjadi Big Game Changer pemulihan ekonomi nasional. UU ini jadi katalisator arus Foreign Direct Investment (FDI). Media transformasi Indonesia menuju negara manufaktur Asia dan hub technology. Imbasnya, akselerasi pertumbuhan bisnis dan investasi nasional di tahun depan menjadi semakin kompetitif.

Tata waktu lahirnya UU Cipta Kerja saat ini sangatlah tepat. Apalagi, perekonomian global terkontraksi akibat pandemi Covid-19. PHK atau status dirumahkan banyak dialami masyarakat dunia. Sedikit beda dari negara lain, Indonesia memiliki momentum penciptaan lapangan kerja melalui UU Cipta Kerja itu. Indonesia juga sedang menyelesaikan 3 regulasi terkait RPP. Berkaitan dengan Sovereign Wealth Fund.

Dengan kolaborasi sistematis itu, target pemulihan ekonomi dengan rapor optimal terbuka. Ekonomi Indonesia ditargetkan tumbuh sekitar 4,5% hingga 5,5% pada 2021. Inflasinya tetap terjaga 3%. Menjadi penegas, JP Morgan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia minimal berada pada level 4%. Dasarnya, UU Cipta Kerja didukung parameter lain. Ada geliat konsumsi 2,2%, investasi 1,2% hinga net ekspor sebesar 0,7%.

“UU Cipta Kerja menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi secara menyeluruh. Dengan konsepnya yang ditawarkan, pergerakan investasi akan tumbuh optimal. Terlebih investasi asing. Bagaimanapun, Indonesia tetap menjadi market potensial. Jadi, akselerasi pertumbuhan bisnis dan investasi akan lebih optimal,”ungkap Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto.

Semakin masif, Indonesia memiliki arah kebijakan APBN 2021 yang sangat jelas. Suntikan anggaran ini diarahkan untuk akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi Indonesia. Kanal kebijakan melalui, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, ketahanan pangan, pariwisata, dan TIK. Selain itu, strategi pemulihan ekonomi diperkuat program substitusi impor 35%.

Regulasi-regulasi tersebut akan mendorong pendalaman struktur industri di 7 sektor industri prioritas. Ada Industri Makanan dan Minuman, Tekstil dan Busana, Otomotif, Kimia, Elektronik, Farmasi, dan Alat Kesehatan. “Untuk mencapai kondisi ekonomi ideal, daya beli masyarakat dan sektor industri harus didukung penuh. Kondisinya sekarang kompetitif karena terus berangsur pulih,” tegas Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.(***)

No More Posts Available.

No more pages to load.