PURBALINGGA – Pra petani di Purbalingga tidak berhenti melakukan olah tanah dan tanam untuk menjaga ketersediaan pangan. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan), tepatnya Traktor Roda 4.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, proses tanam memang harus terus dilakukan para petani. Ia pun meminta tidak ada lahan yang menganggur.
“Kita tidak ingin pangan berhenti. Sebab pangan tidak boleh bersoal, justru kita harus meningkatkan produtivitas. Manfaatkan setiap lahan yang ada, termasuk lahan pekarangan untuk menanam. Manfaatkan alsintan untuk mengolah lahan dan lakukan percepatan tanam,” paparnya.
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, mengatakan penggunaan alsintan untuk pengolahan lahan tidak bisa dihindari.
“Dalam tuntutan untuk meningkatkan produktivitas, sektor pertanian harus memaksimalkan penggunaan alsintan. Karena proses pengolahan lahan akan semakin mudah dengan alsintan, begitu juga untuk tanam atau panen. Prosesnya bisa lebih maksimal,” tutur Sarwo Edhy.
Di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, pemanfaatan alsintan oleh para petani dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinir. Penggunaan Traktor Roda 4 ini dilakukan untuk mempercepat pengolahan lahan. Dengan demikian, ketersediaan pangan tetap terjaga.
Kecamatan Kemangkon adalah lumbung pangan Kabupaten Purbalingga. Kecamatan Kemangkon terdiri dari 19 Desa dan mempunyai lahan sawah seluas 2.376,9 Ha. Sistem pengairan di sini sangat baik. Contohnya irigasi Banjar Cahyana yang mengairi 11 desa di wilayah selatan sungai Klawing dan 6 desa dialiri oleh irigasi dari Kedung Jeruk dan Limpa Dau, sedangkan 2 desa dialiri oleh irigasi dari Krenceng.
Komoditas di Kecamatan Kemangkon adalah tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai. Dan ada beberapa tanaman hortikultura seperti cabai, timun, terong, bawang merah, kacang panjang dan lainnya.(*)