TANAH DATAR – Sebanyak 30 kelompok tani di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) mendapat bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa hand traktor roda dua. Dengan adanya bantuan ini diharapkan akan membantu petani guna mempercepat pengolahan lahan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, alsintan merupakan salah satu ciri dari modernisasi pertanian di era 4.0. Pada era ini, digitalisasi dan mekanisasi pertanian merupakan faktor penting pendorong meningkatnya produktivitas pertanian. “Penggunaan alsintan pada sektor pertanian merupakan ciri bahwa pertanian kita telah bergerak ke arah pertanian yang maju, mandiri dan modern. Alsintan menjadi penanda bahwa pertanian kita telah memasuki era 4.0,” kata Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, alsintan tak hanya sekadar alat pra panen yg digunakan untuk produksi, tetapi juga menjadi pengungkit bagi meningkatnya produktivitas pertanian. Alsintan membantu petani meningkatkan pendapatan yang akan berimbas pada kesejahteraan petani melalui hasil budidaya pertanian mereka.
“Alsintan ini mampu mengikis losess. Penggunaan alsintan akan secara otomatis meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani,” kata Ali. Di sisi lain, dengan menggunakan alsintan petani juga dapat menghemat biaya produksi pertanian mereka. Sebut saja saat pengolahan lahan maupun panen raya. Jika pola tradisional membutuhkan waktu yang lama dan tenaga kerja banyak, dengan alsintan hanya membutuhkan satu orang operator dengan waktu yang singkat saja.
“Dengan begitu, biaya produksi pertanian juga semakin dapat ditekan. Penggunaan alsintan ini mampu menekan biaya produksi sekitar 40-60 persen. Pada saat yang sama, artinya ada kesejahteraan petani yang naik,” ujar Ali.
Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alam Syah menambahkan, alsintan yang dikelola dengan baik akan memberikan pemasukan lebih kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan). Selain itu pengelolaan alsintan juga didorong melalui UPJA sehingga pemanfaatannya lebih efektif dan optimal.
“Dengan begitu, petani akan mendapatkan nilai tambah dari hasil usaha jasa sewa, jasa olah tanah dan jasa tanam dengan menggunakan alsintan ini,” kata Andi. Ia berharap para petani dapat memaksimalkan pemanfaatan bantuan alsintan yang diberikan.(*)