PESISIR SELATAN – Kementerian Pertanian memperlihatkan komitmen untuk mengangkat produktivitas pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan.
Hal ini dilakukan Kementan dengan melakukan pertemuan pemetaan rantai nilai yang merupakan bagian dari program IPDMIP. Dari kegiatan ini, Kementan mendorong agar petani mendapatkan hasil maksimal dari produk pertanian.
Kegiatan tersebut dilakukan Senin-Rabu (7-9/3/2022), di Hotel Saga Murni, Sago. Peserta berjumlah 50 orang yang terdiri dari pimpinan BPP, staf Lapangan, penyuluh pendamping, admin Kostratani, dan staf kabupaten.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan produktivitas harus dilakukan.
“Tugas utama sektor pertanian adalah menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Artinya, dalam kondisi apa pun pertanian tidak boleh bermasalah, tidak boleh berhenti. Oleh karenanya, kita memaksimalkan program-program yang ada untuk meningkatkan produktivitas,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan tujuan kegiatan pemetaan rantai nilai.
“Dari kegiatan ini, kita ingin meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tim kabupaten dan kecamatan agar mampu membuat peta rantai nilai untuk komoditas padi dan komoditas tanaman lain yang bernilai ekonomi tinggi, khususnya di daerah irigasi,” katanya.
Yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah terlatihnya tim pemetaan rantai nilai kabupaten dan kecamatan yang terdiri dari unsur staf kabupaten, pimpinan BPP, penyuluh pendamping, staf lapangan, serta admin kostratani di lokasi IPDMIP.
Diharapkan rantai pemasaran hasil produksi pertanian semakin pendek. Sehingga petani bisa memiliki peluang mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Kondisi saat ini pemasaran hasil produksi pertanian setelah panen langsung dibawa oleh pedagang atau toke keluar daerah.
Nantinya, yang menerima padi diolah dan diberi label tertentu sehingga lebih meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian tersebut, seperti beras.
Juga Peningkatan Akses dan Layanan Pasar.