Kementan Tingkatkan Produksi di Manggarai Timur Manfaatkan Demfarm

oleh -678 views

MANGGARAI TIMUR – Dengan didukung Kementerian Pertanian, Kabupaten Manggarai Timur melakukan panen padi di lokasi pelaksanaan demonstrasi farm IPDMIP seluas 50 hektar pada Minggu ketiga Februari 2022.

Kegiatan itu dilaksanakan di Kecamatan Rana Mese dan tersebar di empat desa, yaitu Desa Sita, Desa Rana Loba, dan Kelurahan Watu Nggene.

Lokasi Demfarm tersebut berada di Daerah Irigasi (DI) Wae Dingin (DI kewenangan pusat) seluas 37 hektar di Desa Sita, DI Wae Bobo (DI kewenangan Kabupaten) seluas 5 hektar di Desa Rana Loba, dan DI Wae Koe (DI kewenangan kabupaten) seluas 8 hektar di Kelurahan Watu Nggene.

Panen padi di lokasi demfarm tersebut membawa dampak peningkatan produksi bagi petani.

Hal ini sekaligus menjawab tantangan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong produksi padi agar digenjot naik terus setiap tahun.

“Produktivitas padi harus 6 ton per hektar ke atas agar dapat dicapai swasembada pangan di tahun 2022,” tegas Menteri Pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengingatkan kepada seluruh jajaran penyuluh pertanian untuk terus berusaha meningkatkan produktivitas.

“Peningkatan produktivitas utamanya bukanlah di pupuk. pestisida, bibit, alsintan dan lainnya, tetapi ada di Penyuluhan Pertanian, dengan tenaga utamanya adalah penyuluh,” katanya.

Di lokasi Demfarm yang difasilitasi melalui kegiatan IPDMIP ini, petani didampingi oleh penyuluh dalam menerapkan berbagai teknologi yang direkomendasikan.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Desa Sita, Yohenes Peosen, S.Pt, menjelaskan,  teknologi yang diterapkan adalah penggunaan benih unggul yang berlabel dan bersertifikat.

“Perlakuan seleksi benih dengan menggunakan telur dan garam, pengolahan tanah yang sempurna, penanaman dengan sistem jajar legowo 2:1, pemupukan berimbang berdasarkan hasil uji dengan menggunakan PUTS dan BWD, pengaturan air berselang, dan pengendalian OPT dengan konsep pengendalian hama terpadu,” katanya.

“Benih unggul yang digunakan pada kegiatan Demfarm di kabupaten Manggarai Timur adalah benih unggul label unggu dari jenis Inpari Nutrizink, yaitu varietas padi yang mengandung nutrisi yang berpengaruh terhadap penurunan angka stunting.  Benih unggul ini diperoleh dari penangkar swadaya yang ada di kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur,” kata Yohenes menambahkan.

Pada kegiatan panen di lokasi demfarm tersebut juga dilakukan ubinan yang disaksikan oleh aparat desa, koordinator BPP Rana Mese dan Konsultan Koordinator Kabupaten IPDMIP untuk Kabupaten Manggarai Timur.

“Pengambilan ubinan yang dilakukan kali ini menghasilkan angka yang naik signifikan jika dibanding sebelum kegiatan Demfarm.  Peningkatan  produksi ini terjadi karena penerapan teknologi yang sesuai anjuran,” tambah  Yohenes.

Meskipun mengalami peningkatan produktivitas, pada lokasi Demfarm ini juga dilaporkan adanya lahan yang diterpa banjir seluas 3 hektar.  Akibatnya, petani mengalami kerugian hasil panen.  Petani peserta Demfarm menyesalkan kejadian tersebut dan menyadari pentingnya untuk mereka mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

“Menurunnya produksi akibat resiko banjir seharusnya bisa dilindungi bila petani mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), namun dilokasi ini belum secara gencar disosialisasikan tentang AUTP,” Ujar Yohenes.

Peningkatan produktivitas di lokasi Demfarm memperkuat keyakinan bahwa petani di Kabupaten Manggarai Timur dapat berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan meskipun tantangan pandemi belum usai, dan perubahan iklim semakin kuat.

Sebelum dilaksanakan kegiatan Demfarm, rata-rata produktivitas padi di Kecamatan Rana Mese sebesar 4,96 ton per hektar dan setelah mengikuti kegiatan Demfarm produktivitasnya meningkat menjadi 6,8 ton/Ha atau naik 37 %.

Lorensius Lapur, salah seorang petani peserta Demfarm yang merupakan anggota poktan Sembeng Lengge, Desa Sita, yang melakukan panen hari Senin, 28 Pebruari 2022 sungguh gembira.  Betapa tidak, lahan seluas 0,2  hektar yang sebelumnya hanya menghasilkan 8-8,5 kwintal, meningkat menjadi 10 kwintal atau naik 1,5-2 kwintal. (MH/PF/Ftr)

No More Posts Available.

No more pages to load.