PATI – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus memacu peningkatan kapasitas SDM penyuluh. Salah satunya seperti dilakukan di BPP Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, untuk menuju pertanian yang maju, mandiri dan modern maka kapasitas SDM pertanian harus terus ditingkatkan. “Apalagi saat ini pertanian kita telah memasuki era industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan inovasi teknologi dan mekanisasi dalam budidaya pertanian. Hal ini tak lain bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian nasional kita,” kata Mentan SYL.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan mengapa penting merevitalisasi BPP. Pada masanya, tepatnya tahun 1984, peran penyuluh begitu vital membawa Indonesia menjadi negara swasembada pangan.
“Pemerintah saat itu menggenjot kapasitas SDM penyuluh, memberdayakan mereka, sehingga produksi pertanian kita meningkat dan akhirnya swasembada pangan tercapai,” papar Dedi di hadapan puluhan penyuluh, gabungan kelompok tani (Gapoktan), pejabat Muspica dan sejumlah elemen lainnya.
Saat ini, Dedi melanjutkan, pemerintah berupaya meningkatkan kembali peran penyuluh agar tujuan pembangunan pertanian nasional, yakni menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia tercapai. “Tentunya melalui program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani). Kostratani ini intinya adalah pemberdayaan BPP,” tutur Dedi.
Nantinya, fasilitas BPP akan dibenahi, mulai dari perkantoran hingga prasarana dan sarana. BPP juga akan dilengkapi dengan sistem Informasi Teknologi (IT) agar bisa terhubung ke Agriculture War Room yang berada di Kementan.
“Nanti akan ada pelatihan-pelatihan bagi petani dan penyuluh, baik itu pelatihan kelembagaan maupun tematik. Melalui program Kostratani kami berupaya terus meningkatkan kapasitas SDM pertanian kita agar semakin adaptif dengan era pertanian modern yang mengadopsi teknologi industri 4.0,” ujar Dedi.(*)