Orientasi Ekspor, Smart Green House Kementan Untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

oleh -356 views

BOGOR – Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Eduwisata Smart Green House di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Senin (14/12/2020). Smart Green house diyakini akan meningkatkan produktivitas pertanian yang berorientasi ekspor. Sebagaimana diketahui, Kementan telah mencanangkan “Gerakan Tiga Kali Ekpor”. Smart Green House ini akan memacu produktivitas tanpa batas karena memiliki teknologi mumpuni.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyambut baik peluncurkan Smart Green House yang mengadopsi teknologi 4.0. “Dengan teknologi tak ada lagi halangan cuaca bagi kita untuk panen. Artinya, sistem pertanian kita saat ini telah maju, modern dan mandiri. Kita bisa menentukan hasil produksi, kualitas, kuantitas dan kontinuitas,” kata Mentan SYL dalam arahannya.

Saat ini, Mentan melanjutkan, Kementerian Pertanian dimandatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengamankan 11 komoditas pangan. Dan, Mentan SYL menegaskan jika amanah itu telah dilakukannya dengan baik. “Hari saya ingin katakan, perintah Bapak Presiden untuk jajaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia diminta untuk mengamankan pangan pada 11 komoditi yang ada. 100 persen Insya Allah amanah bagi 273 juta orang di Indonesia,” ujarnya.

Bahkan menurutnya produksi beras Indonesia over stock di atas tujuh ton. “Itu belum pernah terjadi sebelumnya. Mandiri bagi Republik ini menjadi sangat penting. Itu tergantung kita mau tidak bekerja dan tidak pura-pura. Mengurus rakyat jangan pernah pura-pura,” tegas Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, Kementan mencanangkan gerakan tiga kali lipat ekspor.

“Ingat, ekspor itu kata kuncinya adalah produktivitas. Produktivitas itu adalah kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Dengan menggunakan Smart Farming, kualitas itu dijamin. Kenapa begitu karena variabel-variablr makro climate yang berpengaruh pada produktivitas semuanya dikendalikan menjadi optimal,” papar Dedi.

Oleh karenanya, produktivitas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pertanian Indonesia hari ini. “Tentang kualitas, Smart Green House ini semuanya terlindungi hama, penyakit bisa dikendalikan. Artinya kualitas terjamin. Dengan sistem era industri 4.0 dan era internet opting kontinuitasnya semuanya bisa diatur. Berapa Anda minta kami produksi. Semuanya jelas, perencanannya lebih mudah. Berapa, kapan, speknya bagaimana, itu semua kan kualitas kuantitas dan kontinuitas. Semua bisa diatur di sini,” urai Dedi.

Dedi melanjutkan Smart Green House akan dikembangkan di dataran rendah, sedang dan tinggi. Kota Bogor dengan ketinggian 600-800 meter di atas permukaan laut masuk ke dalam kategori dataran sedang. “Untuk dataran rendah kita akan kembangkan di Gowa Sulawesi Selatan. Sedangkan dataran tinggi di Malang, Jawa Timur. Di dataran rendah pangan varietas yang dikembangkannya, sementara di dataran tinggi sayuran,” katanya.

Dedi menambahkan di Smart Green House ini juga nantinya akan dikembangkan teknologi pengolahan dan pengemasannya. “Pendistribusiannya juga. Berarti kita harus menguasai marketplace, off-taker. Marketplace, off-taker ini sebetulnya yang mengendalikan produktivitas,” ujarnya.

Menurutnya, melalui teknologi Smart Green House jumlah produktivitas bisa dihitung dengan baik. “Semua kita atur sesuai pemintaan pasar, sehingga siklus produksi bisa berjalan dengan baik. Ini investasinya besar, belum bisa diterapkan untuk petani kecil. Sebagian teknologi diproduksi dari dalam negeri,” jelas Dedi.

Smart Green House merupakan hasil kolaborasi antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dalam hal ini Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP). Keduanya berkomitmen dalam mencetak job seeker maupun job creator yang mandiri, modern dan profesional, serta dapat bersaing di era industri 4.0. Untuk agrifarm ada tanaman selada dan melon. Sedangkan amazing farm pakcoy. Saat ini sudah ada dua perusahaan yang menjalin kerja sama yakni PT Paskomnas dan PT Agrifarm.

No More Posts Available.

No more pages to load.