JAKARTA – Untuk menggaet bonus demografi generasi milenial, Kementerian Pertanian (Kementan) mengukuhkan 2.000 Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Salah satu DPM yang dikukuhkan adalah Rachmad Yogi Samanta, milenial kelahiran Probolinggo 12 Juni1986 yang sukses menjadi petani sayuran organik.
Bagi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, peran generasi milenial untuk pertanian sangat penting. Menurutnya, sekarang saatnya berbicara pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian,” ujar Mentan SYL.
Untuk itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani-petani muda untuk memiliki kreativitas mengelola sektor pertanian sehingga menghasilkan produk siap pakai. Tidak hanya itu, petani milenial yang agresif dalam dunia pertanian juga akan disupport oleh jajaran pemerintah.
“Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan akan menjadi role model yang menginspirasi, memotivasi dan menjadi mitra bisnis petani muda lainnya untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan ekspor produk-produk pertanian,” tegasnya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan DPM/DPA merupakan salah satu program yang diusung Kementan untuk melahirkan pengusaha petani milenial.
“Program ini beriringan dengan program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani, Pendidikan Vokasi, Kostratani, Program IPDMIP dan Program YESS,” terang Dedi.
Dedi meyakini Kiprah Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan diyakini dapat menjadi pengungkit regenerasi petani yang adaptif teknologi serta mewujudkan target 2.5 juta pengusaha pertanian mendukung ketahanan pangan nasional.
Salah satu nama dari 2000 DPM/DPA yang dikukuhkan adalah Rachmad Yogi Samanta, asal Probolinggo yang sukses menjadi petani sayuran organik.
Bersama rekan-rekan petani lainnya Yogi membentuk kelompok tani Cempiring (Cerminan Mimpi Petani Pinggiran) di Dusun Tanjung Kidul, Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Kelompok tani tersebut memiliki lahan pertanian yang cukup luas sebesar 60 hektar dengan anggota aktif berjumlah 30 orang petani.
Dengan impian dan kerja keras dari seluruh anggota Kelompok Tani Cempiring yang diketuai langsung oleh dirinya terus berupaya untuk memajukan kelompok taninya baik dari jumlah anggota hingga meningkatkan hasil produksi serta memperluas area pemasaran produk.
“Adapun komoditas dari kelompok tani ini adalah jagung, padi, tembakau, serta inovasi hortikultura yang saat ini sedang dikembangkan. Omzetnya mencapai Rp 180 juta dalam satu bulan,” jelas Yogi.
Tak hanya mengembangkan sayuran organik, kini Yogi pun mengembangkan budidaya Stroberi dan 10 jenis anggur. Ia pun mengembangkan usahanya menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Yoganik.
Yogi juga gencar menggerakkan sektor pertanian ke masyarakat disekitarnya dengan fokus utama pertanian organik. Pola pengembangan regenerasi dilakukan Yogi melalui berbagai sosialisasi dan pelatihan pertanian organik seperti budidaya sayuran organik, sistem pemasaran organik dan kelembagaan kelompok.
Selain itu P4S Yoganik, telah memberdayakan masyarakat disekitarnya dalam pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang menerapkan prinsip-prinsip organik.
“Dengan kegiatan itu, kita berharap masyarakat dapat mencukupi kebutuhan gizi dan pangan keluarga, bahkan dapat menambah perekonomian keluarga,” katanya.
Kesuksesan lulusan SMK Teknik Mesin ini mampu membawanya menjadi Asesor Pertanian Organik, Instruktur Metodologi Pelatihan.
Berbagai prestasi pun ia telah torehkan, antara lain terpilih menjadi salah satu peserta pelatihan pertanian di Jepang pada tahun 2011, Juara 1 Nasional Pemuda Pelopor bidang Pangan tanun TAHUN 2015, Juara 1 Jatim Lomba Agribisnis tahun 2015, Mewakili Indonesia dalam ASEAN Young Farmer serta Yogi mendapatkan sertifikat Kompeten sebagai Fasilitator Tanaman Organik dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian tahun 2016 serta terpilih sebagai IKAMAJA berprestasi tahun 2019.
Keberhasilan usaha dari DPM dan DPA diharapkan dapat memberikan motivasi kepada generasi milenial untuk terjun berusaha di bidang pertanian dan berkontribusi nyata dalam pembangunan pertanian.