KOLAKA UTARA – Infrastruktur ringan dialirkan ke Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Program bantuan Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI) Kementan tersebut menyempurnakan sistem pertanian yang sudah ada. Bantuan tersebut pun menjadi garansi semakin produktifnya pertanian dengan muara pemerataan kesejahteraan petani.
“Penguatan infrastruktur pertanian diperlukan untuk peningkatan produktivitas. Bagaimanapun, pertanian akan terus menjadi penyangga perekonomian negara terutama dalam kondisi pandemi Covid-19,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kementan banyak mengembangkan infrastruktur ringan di zonasi implementasi READSI. Saat ini READSI Kementan sudah menyasar 6 provinsi, 18 kabupaten/kota, dan 343 desa. Salah satunya Desa Lambo Lemo, Samaturu, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Mereka mendapatkan Box Cupler. SYL menambahkan, petani sejahtera akan tercapai melalui READSI.
“READSI memberikan banyak kesempatan. Peluang besar bagi petani untuk maju, mandiri, dan modern. Kualitas dan kuantitas produktivitas akan tercapai secara optimal. Petani akan semakin sejahtera dengan implementasi READSI,” lanjut SYL.
READSI Kementan melakukan pengembangan infrastruktur sederhana penunjang produktivitas pertanian. Implementasinya melalui pendekatan swadaya masyarakat. Mengutamakan kebersamaan, pengembangan infrastruktur ringan diawali dengan musyawarah. Ada penyusunan rencana pembangunan infrastruktur sederhana partisipatif.
Inisiatornya ada Fasilitator Desa Kepala Desa, Aparat Desa, Penyuluh, dan perwakilan Poktan di Desa Lambo Lemo. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi menerangkan, bantuan Box Cupler atau pembagi air untuk aliran padi sawah membuat kegiatan produksi semakin positif.
“READSI selalu memberikan bantuannya, termasuk infrastruktur ringan semacam Box Cupler. Pembagi air ini sejauh ini efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan usaha pertanian. Potensi kenaikan produktivitasnya sangat besar. Artinya, value ekonominya semakin tinggi,” terang Dedi.
Mendapat bantuan Box Cupler, lokasi penempatannya sudah ditentukan oleh Poktan di Desa Lambo Lemo. Dikelola oleh Tim Pengelola Infrastruktur Daerah (TPID) Puncak Harapan. Box Cupler ditempatkan pada Dusun IV Sinar Harapan. Dedi menegaskan, READSI Kementan selalu memberikan beragam bantuan untuk kemajuan pertanian di daerah.
“Bantuan bagi pertanian daerah selalu kami berikan. Tujuannya agar kegiatan pertanian berkembang sesuai harapan dan bisa memberikan keuntungan ekonomi maksimal. Kami berharap, bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh petani. Untuk Box Cupler selalu dirawat,” tegas Dedi.
Lebih lanjut, petani di daerah sudah merasakan manfaat langsung bantuan yang diberikan oleh READSI Kementan. Apalagi, petani Desa Lambo Lemo sudah mendapatkan Sekolah Lapang. Ada juga pemberian bantuan saprodi lengkap. Fasilitator Desa Lambo Lemo Mudianto mengatakan, petani sangat terbantu dengan beragam bantuan yang dialirkan READSI Kementan.
“Bantuan infrastruktur ringan ini adalah untuk menunjang kegiatan pertanian, khususnya padi sawah. Kami akan kawal bantuan ini agar manfaat Box Cupler maksimal dan awet. Kami ucapkan terima kasih kepada READSI Kementan yang sudah memberikan banyak bantuan. Semuanya bermanfaat,” kata Mudianto.(*)