BOGOR – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh insan pertanian untuk meningkatkan kapasitas. Termasuk juga untuk SDM bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner.
“SDM memegang peran penting dalam pembangunan pertanian. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian selalu berusaha meningkatkan kualitas dan pengetahuan SDM,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan hal serupa.
“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM nya” katanya.
Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian, khususnya bidang kesehatan masyarakat veteriner dalam penerapan Pengawas Kesmavet dan petugas Butcher di lapangan, BBPKH Cinagara menjalankan tupoksinya sebagai balai pelatihan,, terobosan-terobosan kerjasama pelatihan juga terus dilakukan.
Selasa (1/3), BBPKH Cinagara menerima kunjungan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diterima langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan hewan (BBPKH) Cinagara Wasis Sarjono, didampingi perwakilan Widyaiswara dengan keilmuan yang terkait bidang kesmavet dan Koordinator Bidang Program dan Evaluasi Apandi, berserta jajarannya.
“Kami, BBPKH Cinagara sangat terbuka terkait kerjasama pelatihan, apalagi kerjasama pelatihan dengan Ditjen teknis sesama Kementerian Pertanian, dan kerjasama pelatihan dengan Ditjen PKH sebenarnya telah lama terjalin dengan baik,” papar Wasis Sarjono.
“Terkait rencana kerjasama dua pelatihan tahun 2022 yaitu Pelatihan Pengawas Kesmavet dan Pelatihan Bucher, kami siap untuk bekerjasama dan mensukseskan dua pelatihan tersebut,” lanjut beliau.
Dalam Pertemuan tersebut perwakilan Dirjen PKH yang di wakili oleh Imron Suandi, selaku Kordinator Pengawasan Produk Hewan, Sub Pengawasan Peredaran Eka Handayani, dan Sub Koordinator Higieni Sanitasi Christ Tombos, menyampaikan atusias terhadap kerjasama yang telah dilaksanakan selama ini dan berharap dapat dikembangkan ke bidang-bidang lainnya khususnya kegiatan-kegiatan yang ada di Dirjen PKH dapat didukung oleh BBPKH Cinagara.
“Kaitan hal tersebut kegiatan akan dilaksanakan antara PKH dan BBPKH Cinagara tentunya harus di payungi oleh MoU atau perjanjian kerjasama secara global untuk peningkatan kompetensi sumberdaya manusia pertanian khususnya di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner,” ujar Wasis. Seluruh kegiatan kerjasama pelatihan dilakukan dengan mekanisme PNBP, tambahnya.
Pelatihan yang direncanakan untuk dikerjasamakan adalah Pelatihan Dokter hewan Pengawas Kesmavet dan Pelatihan Butcher. Pelatihan Dokter Hewan Pengawas Kesmavet direncanakan sebanyak limapuluh (50) orang yang terbagi dalam dua (2) angkatan serta Pelatihan Butcher direncanakan satu (1) angkatan sebanyak tigapuluh (30) orang.
“Pertemuan ini merupakan tahap awal penyusunan kegiatan dan rencana anggaran untuk pelatihan pengawas kesmavet dan pelatihan serta sertifikasi butcher, pelaksanaan untuk pelatihan pengawasan kesmavet rencananya akan dilaksanakan setelah hari raya lebaran sedangkan untuk pelatihan butcher direncanakan bulan ini kalau memungkinkan,” ungkap Imron Suandi.
Dengan demikian, kerjasama terhadap kedua pelatihan tersebut adalah BBPKH Cinagara sebagai penjamin mutu penyelenggaraan pelatihan yang mendampingi selama proses pelaksanaan agar kualitas pelatihan mencapai standar sesuai pedoman.
Pada kesempatan tersebut Widyaiswara BBPKH Cinagara, Dwi Windiana, menyampaikan pentingnya penjamin mutu pelatihan.
“Salah satu keberhasilan suatu pelatihan ditentukan oleh penjamin mutu pelatihan, karena penjamin mutu pelatihan sebagai evalusi pelatihan berikutnya dan sinergitas penjamin mutu tidak hanya selesai pada saat selesai pelatihan saja tetapi sampai dengan evaluasi pasca pelatihan,” ujarnya.
Untuk memudahkan komunikasi dan kelancaran kegiatan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara menunjuk Koordinator Bidang Program dan Evaluasi Apandi, sebagai penanggungjawab dan Dirjen PKH diwakili oleh Imron Suandi, Eka Handayani, dan Christ Tombos.