TANGERANG SELATAN – Publik Kota Tangerang Selatan (Tangsel) layak cemas dan meradang oleh sikap Calon Wakil Walikota Rahayu Saraswati. Selain kontroversi sikap politiknya, Saraswati ternyata sangat pro perilaku Lesbian, Gay, Bisex, dan Transgender (LGBT). Sikap itu tentu kontra dengan hukum dan kepribadian masyarakat Indonesia. Belum lagi, LGBT bertentangan dengan norma masyarakat dan agama.
“Bisa hancur kalau Tangsel dipimpin orang yang pro LGBT. Bisa rusak. LGBT sangat berbahaya karena jadi penyakit. Agama juga melarang perilaku LGBT. Indonesia itu negara yang melarang LGBT. Kami menyayangkan karena ada calon Wakil Walikota di Tangsel yang aktif suarakan LGBT,” ungkap Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islan Negeri Syarif Hidayatullah Guruh Purnama.
Saraswati memang kontroversial, sebab meminta negara melindungi dan memberikan rasa aman kepada pelaku LGBT. Menariknya, dukungan tersebut mengesampingkan nilai agama hingga perdebatan medis. Lalu, pertanyaannya adalah apa jadinya bila LGBT tumbuh berkembang di Indonesia? Apakah Tangsel akan muncul sebagai lokomotif penggerak perilaku LGBT melalui kebijakan pemimpinnya?
“Kami menolak LGBT karena bertentangan dengan ajaran agama. Penyakit karena LGBT juga menular. Perilaku LGBT itu seharusnya diobati, bukan dilegalkan. Kami jelas tidak sepakat kalau ada Walikota atau Wakil Walikota di Tangsel yang mendukung LGBT,” tegas dari Andari (37), warga Semanggi II, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel.
Menilik sepak terjang Saraswati, publik Tangsel tampaknya bisa mempertimbangkan lagi dukungannya. Dia tidak menunjukan sikap politik yang santun. Saraswati sebelumnya juga menyebut DPR RI seperti Kebun Binatang Ragunan. Pernyataan tidak etis tersebut dilontarkannya dalam diskusi virtual ‘Kiprah Milenial di Politik Nasional’, Sabtu (26/9) malam. Diskusi itu live via Instagram Warta Ekonomi.
“Hari pertama jadi anggota DPR, saya baru melihat. Saya kira masuk DPR, tapi rupanya saya masuk Ragunan. Saya sempat syok. Kaget. Banyak sekali orang yang seharusnya memberi contoh, tapi banyak yang cukup mengecewakan,” ujar Saras yang menjadi duet Calon Walikota Tangsel Muhamad dengan nomor urut 1.(***)