3 Kota di Filipina Masuk Radar Sales Mission Kemenpar

oleh -2,330 views

MANILA – Potensi pasar Filipina terus digali Kementerian Pariwisata. Rangkaian sales mission pun disiapkan. Terbaru, sales mission akan digelar di Manila, Bacolod dan Iloilo mulai 17 Juni nanti.

Kota pertama yang akan disambangi pada 17 Juni nanti adalah Manila. Sales mission akan digelar di Chantara Room Hotel DIAMMOND. Setelah itu, ada Kota Bacolod yang dibidik, 19 Juni 2019. Lokasinya di L’Fisher Hotel. Di posisi terakhir, ada Kota Iloilo. Kota ini akan disambangi 21 Juni di Seda Atria Hotel.

“Filipina merupakan pasar strategis yang akan terus kami penetrasi. Potensi marketnya cukup besar. Ini harus terus dipelihara, karena negara lain pun membidik pasar Filipina,” ujar Kabid Pemasaran Area Sulawesi & Filipina Kemenpar Ni Putu Gayatri, Sabtu ((15/6).

Ada awareness campaign dan branding yang sudah disiapkan. Semuanya akan digunakan untuk merayu pasar Filipina.

“Kami juga akan menggelar business gathering. Juga ada distribusi bahan-bahan dan suvenir promosi pariwisata Indonesia, dan tentunya pertunjukan kesenian,” papar wanita asal Bali itu.

Bukan hanya penguatan branding, sebagai sales mission potensi transaksi juga menjadi prioritas. Sales mission ini akan mempertemukan tujuh sellers industri pariwisata Indonesia dengan 47 buyers dari Filipna.

“Para pelaku bisnis dan industri pariwisata akan bertemu. Sebagai sellers, tujuh pelaku industri pariwisata Indonesia akan mengenalkan berbagai produk dan paket wisatanya. Kami sangat optimistis, paket kita selalu menarik,” timpal Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani.

Agresivitas ini bukan tanpa sebab. Dari data Kemenpar, arus masuk wisatawan Filipina ke Tanah Air terus tumbuh. Pada 2016, jumlahnya mencapai 149.490 orang. Sementara di 2017 jumlahnya 308.977. Angkanya naik 8.85%. Sementara di 2018, angkanya berjumlah 149.490 orang.

Wisata bahari menjadi buruan paling hits dari kategori produk untuk pasar Filipina. prosentasenya menembus angka 22,84%. Nomor duanya adventure. Angkanya menembus 13,37%. Dan di posisi ketiga, ada eco tourism. Prosentasenya 13,36%.

“Outbondnya masih sangat mungkin bertambah. Kebetulan, pengeluaran belanja mereka pun lumayan besar. Per kunjungan rata-rata menghabiskan USD 792,75. Dan length of stay-nya lima hari Ini peluang besar yang harus kita maksimalkan,” ujar Ricky lagi.

Terpisah, Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani tak kalah optimistis. Dia menerangkan, demi memenuhi target kunjungan secara global, kunjungan wisatawan Filipina harus dioptimalkan. “Tahun ini targetnya kita naikkan jadi 260 ribu. Untuk menjaga momentum, maka sales selling rutin dilakukan. Kami tidak akan berhenti di sini,” terang Kiki, sapaan akrab Rizki Handayani.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, sales mission ini memiliki fungsi strategis. Selain melakukan branding, juga dapat mengetahui keinginan pasar Filipina.

“Pasar Filipina harus dioptimalkan, apalagi banyak negara yang bersaing masuk ke sana. Dengan sales mission ini kita dapat mengetahui keinginan pasar Filipina. Dan pastinya semua informasi terakhir terkait destinasi akan disampaikan secara gamblang,” pungkas Menpar Arief Yahya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.