JAKARTA – Event Wonderful Indonesia Photo Contest (WIPC) 2019 berakhir sudah. Hasilnya, ada tiga pemenang utama dari tiga kategori berbeda. Karya ketiga fotografer ini dinilai luar biasa. Karena, mampu mengabadikan sebuah momen yang luar biasa. Dan dari perspektif yang berbeda.
Pemenang Utama tema Pesona Ekowisata Indonesia adalah pemilik email gnurhadi1984@gmail.com. Sedangkan tema Wisata Sosial, Konservasi, dan Penelitian/Pendidikan diraih email hasbiekruzen@gmail.com. Pemenang Utama kategori tertutup dengan tema Wisata Petualangan, Budaya dan Sejarah dimenangkan pemilik email sofyanefendi30@gmail.com.
Menurut salah seorang dewan juri, Don Hasman, fotografi mampu merekam, menghentikan waktu, dan mengabadikannya. Serta sesuai apa yang mata manusia lihat.
“Sebuah atau beberapa rangkaian peristiwa, bisa terekam sesuai apa adanya. Lewat proses rumit dan panjang. Dan berakhir dengan lahirnya gambaran nyata dalam bentuk hasil cetakan dua dimensi. Itulah yang yang kita sebut foto,” papar Don Hasman, Selasa (1/10).
Dijelaskannya, WIPC 2019 ditujukan untuk turut mengangkat keindahan Indonesia. Serta memperkenalkan pariwisata Indonesia lewat perspektif berbeda.
“Event ini adalah kelanjutan komitmen untuk turut membantu pengembangan pariwisata Indonesia. WIPC 2019 digelar berkat kerjasama Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung angkatan tahun 1980 (IA ITB80) yang didukung Kementerian Pariwisata,” paparnya.
Penjurian sendiri dilakukan di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata. Ada lima juri yang terlibat Mereka berasal dari berbagai latar belakang dalam bidang fotografi. Setiap foto peserta diberikan nilai dalam beberapa putaran. Beberapa hasil akhir penilaian masih harus disepakati bersama melalui pembahasan.
“Tujuannya, menentukan foto-foto yang berhak menjadi pemenang. Tentu saja sesuai kategori maupun tema. Juga berdasarkan syarat dan ketentuan yang telah diberlakukan sebelumnya,” terang Don.
Hasilnya, dewan juri memutuskan foto Potret Bekantan Betina berhak sebagai Pemenang Utama tema Pesona Ekowisata Indonesia. Karya peserta dengan email gnurhadi1984@gmail.com ini, dinilai mampu menggugah perasaan orang yang melihatnya.
“Gerdie Hutomo Nurhadi adalah fotografer sarat pengalaman. Ia tahu dengan tepat kapan menekan tombol kameranya untuk merekam tatapan kasih sayang mata sang induk satwa langka endemic Indonesia yang sedang menyusui. Foto yang baik dan berhasil adalah foto yang mampu menggugah perasaan orang yang menyaksikannya,” jelasnya.
Sementara Pemenang Utama dalam tema Wisata Sosial, Konservasi, dan Penelitian/Pendidikan diraih oleh peserta dengan email hasbiekruzen@gmail.com. Judul fotonya adalah Pelestarian Rusa di Cagar Alam Pangandaran.
“Mungkin banyak orang yang melihat foto sederhana sekumpulan rusa di tepi pantai sebagai foto biasa saja. Namun, fotografer ini memiliki naluri dan jam terbang tinggi. Ia tahu kapan saatnya menghasilkan foto yang baru dan tidak biasa. ia mampu merekam sekumpulan rusa yang tidak biasa,” jelas Don.
Rusa umumnya berada di habitatnya (hutan), atau dekat kubangan air tempat mereka mencari minum. Namun, dalam foto ini rusa difoto saat berada di pantai dengan dikelilingi air laut. Foto ini juga menentang sinar matahari dengan memperhitungkan kompensasi dan beberapa stop menjadi luar biasa.
Untuk Pemenang Utama kategori tertutup dengan tema Wisata Petualangan, Budaya dan Sejarah, diraih email sofyanefendi30@gmail.com. Judulnya, Menikmati Indahnya Gunung Rinjani.
“Fotografer ini benar-benar punya nyali dan stamina tinggi. fotografer lulusan Kampus IISIP Jakarta ini adalah penjelajah alam. Buktinya, ia mengejar objek foto-fotonya sampai ke puncak-puncak gunung. Pemandangan alam yang begitu mengagumkan ini direkamnya sekitar dua jam menjelang puncak tertinggi Gunung Samalas (kini bernama Gunung Rinjani) dengan ketinggian puncak 3.200 mdpl,” ulasnya.
Untuk mendapatkan posisi kearah Tenggara bidang pemotretan yang diinginkannya, fotografer itu harus keluar dari jalur pendakian Pelawangan Sembalun dan turun dengan tali. Dia tidak semata-mata terpengaruh oleh sosok puncak Gunung Rinjani yang menjulang tinggi disebelah kirinya. Sengaja tidak dimasukkan dalam bidang pemotretannya.
Alhasil, pemandangan alam di sekitar Tanah Merah dengan temannya berdiri 15 meter di lapisan gundukan tanah melengkapi pemotretannya. Saat itu dia menggunakan lensa vario pada posisi 8 mm dengan bukaan diafragma F13, ISO 200 dan kecepatan 1/800 detik. Hasilnya bisa kita sebut mengagumkan!
Sementara fotografer senior Kompas yang juga menjadi juri, Arbain Rambey, menilai Wonderful Indonesia Photo Contest 2019 (WIPC), merupakan sebuah angin segar di antara lomba-lomba foto yang pernah ada di Indonesia.
“Selain pola penjuriannya lebih terbuka dengan melibatkan aneka “selera” juri, besar hadiah yang di atas rata-rata lomba sejenis, juga topik-topik yang diangkat pun sangat segar dan penuh semangat nasionalisme,” katanya
Dengan tiga tahap lomba, tahap-tahap akhir secara menggembirakan menunjukkan kenaikan kualitas dan kuantitas foto kiriman peserta. Tema kopi yang belum pernah ada sebelumnya, melahirkan koleksi dan pemahaman akan perkopian di Indonesia. Dari cara penanaman sampai dengan cara penyajian. Para fotografer juga tidak terjebak dalam prototipe foto-foto iklan kopi.
“Sedangkan tema Atraksi Tradisional yang sebenarnya sudah merupakan tema klasik aneka lomba foto yang berbau “semangat pariwisata”, tetap memunculkan foto-foto bermutu tinggi. Namun, dengan pendekatan baru. Seperti pergelaran tari Bali yang tersaji dengan indah lewat pemotretan sudut rendah dan pencahayaan belakang,” terang Arbain.
Diakuinya, para juri yang umumnya sudah melihat foto-foto sejenis dari lomba lain, cukup keras menekankan kesegaran ide ini. Foto-foto yang semata indah tapi terasa “mirip” dengan foto yang pernah ada, umumnya langsung tersisih.
“Secara umum, lomba foto WIPC 2019 ini merupakan sebuah lomba foto yang tidak semata sebuah kegiatan fotografi rutin. WIPC 2019 adalah wujud nyata upaya segenap orang Indonesia untuk membanggakan negaranya sendiri dalam berbagai bidang,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat kepada para pemenang kontes foto WIPC 2019. Ia berharap kontes ini bisa turut mengangkat pariwisata Indonesia. Khususnya dalam sisi promosi.
“Selamat kepada pemenang. Lewat foto-foto yang dikirimkan peserta, kita jadi tahu jika Indonesia jauh lebih indah dari yang kita ketahui. Banyak objek yang bisa diabadikan di Indonesia. Dan para peserta membuktikannya. Mereka mampu mengangkat angle berbeda. Dan menghasilkan karya luar biasa. sekali lagi selamat buat pemenang,” kata mantan Dirut PT Telkom itu.