NUSA DUA – Keharuman kopi nusantara tersaji di Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2019, 25-29 Juni. Variannya kopi khas Lintong (Sumatera Utara), Kintamani (Bali), dan Bittuang (Sulawesi Selatan). Sajian ini membuat aktivitas B2B BBTF 2019 menjadi lebih berwarna.
Berada di booth milik Wonderful Indonesia, kehadiran Kopi Lintong menarik perhatian. Keharumannya sudah tercium dari kejauhan dan membuat penasaran. Apalagi, coffee & refreshment corner menyolok dengan antrian penikmatnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengungkapkan, kopi nusantara memperkaya experience wisatawan.
“Destinasi menampilkan juga kekhasannya melalui kopi. Kopi-kopi dari nusantara sangat terkenal di internasional. Keberadaan beberapa varian kopi tentu menaikan value destinasi. Semakin memperkaya experience yang bisa dinikmati oleh wisatawan,” ungkap Rizki, Jumat (28/6).
Menjadi salah satu daya tarik, Kopi Lintong yang disajikan berasal dari Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. Kabupaten ini masuk dalam kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba. Level roasting yang ditawarkannya seperti, medium, city, full city, dan Italian. Beberapa karakter yang muncul earthy, smooth chocolaty, herbal, dan flavor profile. Ada juga yang aromatik.
“Kopi Lintong memiliki pasar tersendiri di mancanegara. Kopi ini selalu menjadi buah tangan utama para wisatawan bila berkunjung ke sana. Selain Lintong, ada juga varian kopi lain yang bisa dinikmati. Untuk itu, silahkan datang ke Danau Toba. Selain kopi, alam dan budaya di sana eksotis,” terang Rizki.
Dengan jenis arabica, Kopi Lintong ini bisa dipesan melalui joke_coffee@yahoo.com. Untuk menikmati Kopi Lintong di rumah pun mudah. Tinggal seduh 8-10 gram kopi atau sekitar 1 sendok makan dalam air mendidih 150 cc. Aduk dan diamkan sebentar, lalu kopi siap dinikmati. Selain Lintong, Wonderful Indonesia juga menampilkan Hutanta Coffee khas Toba Samosir (Sumatera Utara).
Hutanta Coffee dikembangkan dari kopi yang ditanam di tanah vulkanik caldera Danau Toba. Rasanya otentik dan unik. Untuk tipe bean yang ditawarkan adalah arabika, robusta, dan house blend. Adapaun roast type-nya seperti light, medium, medium to dark, dan dark. “Kawasan Danau Toba ini sangat kaya dengan varietas kopinya. Cita rasanya jelas sangat khas,” kata Rizki lagi.
Varian kopi lain yang ditawarkan di BBTF adalah Kopi Kintamani. Kopi ini bisa dijumpai di booth milik Bank Indonesia. Kopi jenis arabika ini ditanam, diolah, hingga dikemas di kawasan Kintamani, Bangli. Secara garis besar, ada 4 varian rasa yang ditawarkan. Ada Bali Special yang merupakan kombinasi 70% arabika dan 30% robusta. Varian ini paling dicari penikmat kopi lokal.
Kopi Kintamani menawarkan Bali Arabica Natural Proseseed. Kopi ini lebih pekat dan rasanya alami. Sebab, melalui tahap penjemuran langsung di bawah sinar matahari. Varian lainnya adalah Kopi Honey Proceseed yang memunculkan experience rasa buah jeruk. Ada juga Arabika Kintamani Luwak Kebun dengan rasa berbeda, ringan, kadar kafein terkontrol, dan aromanya harum.
Kopi Kintamani ditawarkan dengan harga beragam. Untuk 100 gram dibanderol Rp40 Ribu, lalu Rp70 Ribu untuk 200 gram. Khusus Arabika Kintamani Luwak Kebun dihargai Rp150 Ribu per 100 gram. Bila tertarik, silahkan datang langsung ke Bali Arabica di Jalan Sukma Nomor 1, Tebasaya, Ubud, Bali. Bisa juga menghubungi nomor +6281916143022 atau +6282144121250.
“Aktivitas bisnis di BBTF semakin enjoy dengan beragam pilihan kopi nusantara ini. Kalau penat, bisa langsung menikmati kopi. Dijamin langsung fresh. Rasanya nikmat dan harum. Kopi-kopi ini tentu bisa dibawa sebagai cindera mata. Para buyer BBTF bisa mengenalkannya di negaranya. Ini tentu daya tarik lain destinasi di Indonesia,” jelas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Menjadi gambaran kekayaan, Kopi Toraja dihadirkan booth Dinas Pariwisata Kabupaten Tana Toraja. Kopi ini didatangkan langsung dari wilayah Bittuang. Kopi Toraja sangat khas dengan body tebal dan keasaman rendah. Cita rasanya dominan cokelat dan earthy. Ada sensasi rempah plus beri, lalu aroma wangi kayu manis. Proses pulping kopinya biasanya memakai metode semi washed atau giling basah.
“Kopi nusantara memang luar biasa. Setiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing. Silahkan eksplorasi seluruh wilayah di Indonesia, termasuk cita rasa kopinya. Pastikan Indonesia jadi destinasi utama. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di sini sangat luar biasa,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN.(*)