KAHYANGAN.NET– Pesta Rakyat Banda resmi dibuka di komplek Istana Mini Banda Naira, Minggu (11/11). Kegiatan ini diawali dengan lomba tarik tambang dalam air dan voli. Event nasional tahunan ini dipadati ribuan pengunjung.
Selain aneka lomba, pembukaan juga diwarnai pertunjukan tari tradisional dan goyang massal khas Ambon. Ada pula kegiatan sosial bersih-bersih pantai dan pengembangan desa wisata Lonthor.
Malam harinya, masyarakat Banda Naira dihibur panggung hiburan yang menampilkan penyanyi dan band lokal. Pada tengah malam, ada ritual tradisi Buka Kampung Baru. Sebuah ritual kuno permohonan izin kepada arwah leluhur untuk mengadakan kegiatan besar.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mendukung Pesta Rakyat Banda 2018 sebagai bagian mengangkat pariwisata wilayah Indonesia Timur. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencantumkan Indonesia bagian timur sebagai prioritas pemerataan pembangunan.
“Semangat Presiden Jokowi memajukan pariwisata luar biasa. Buktinya gambar destinasi wisata unggulan di Banda Naira ini sampai dimasukkan ke dalam uang rupiah baru tahun emisi 2016,” kata Menpar Arief Yahya, Minggu (11/11).
Menurutnya, Banda juga memiliki segudang destinasi wisata bersejarah peninggalan penjajahan Portugis dan Belanda di Nusantara.
“Mulai Gunung Api Banda, Benteng Belgica peninggalan bangsa Portugis, spot menyelam terbaik di Lava Flow, Gereja Tua Hollandische Kerk, Rumah Budaya, Istana Mini, lokasi pengasingan Bung Hatta,” sebut Menpar Arief Yahya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Habiba Saimima mengatakan, Pesta Rakyat Banda diharapkan membantu meningkatkan penghasilan masyarakat. Menurutnya, Pulau Banda harus dibangun dengan pariwisata, dibantu dengan sektor-sektor yang lain.
“Ini pulau-pulaunya paling indah. Orang sudah mulai mengungkit pulau tertua di dunia yaitu Pulau Banda. Ini yang harus diangkat. Kenapa? Karena laut Banda adalah laut yang paling dalam, hampir 8 kilometer, butuh jutaan tahun untuk menghasilkan satu pulau kecil,” terangnya.
Karena itu, Provinsi Maluku ingin membangun sektor pariwisata. Caranya, dengan menggelar event berskala nasional dan internasional. Salah satunya Pesta Rakyat Banda ini.
“Selain ada Pesta Rakyat Banda, di Maluki juga ada Pesta Teluk Ambon, Pesta Meti Kei, Tour de Moluccas dan Banda Pangel Pulang yang baru saja digelar,” paparnya.
Kepala Bidang Destinasi Area IV Asdep Pengembangan Destinasi Regional III, Kamal Rimosan menambahkan, untuk atraksi dan destinasi wisata, Banda sudah mumpuni. Tinggal ditingkatkan akses dan akomodasinya.
“Kita sedang mengupayakan Banda menjadi destinasi prioritas nasional. Kita punya standar 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas). Banda atraksinya sudah oke. Tinggal akses dan amenitasnya yang harus dipikirkan,” ujar Kamal.
Di Banda Naira sendiri, sudah memiliki bandara. Namun kapasitasnya baru untuk pesawat kecil 12 penumpang. Banda Naira juga sudah punya pelabuhan yang bisa disandari kapal feri.
“Makanya dibutuhkan sinergi sektor lain. Runway bandara Naira akan diperpanjang. Minimal bisa didarati pesawat ATR. Dan untuk amenitasnya bisa menggunakan konsep homestay,” pungkas Kamal.