Gorontalo – Gorontalo Karnaval Karawo (GKK) 2019 kembali digelar. Event tahunan ini akan berlangsung tanggal 2-6 Oktober, di Lapangan Taruna Remaja, Kota Gorontalo. Beragam kegiatan pun dipersiapakan, demi menarik minat masyarakat dan wisatawan.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengatakan, GKK 2019 merupakan satu dari 100 destinasi wisata yang masuk dalam Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia. Festival yang sudah memasuki tahun ke-9 ini terlihat semakin matang dan meriah.
“Penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo telah terbukti mampu mempromosikan Karawo sebagai sulaman khas Gorontalo, hingga ke dunia internasional. Ini juga menjadi event unggulan kami untuk mendongkrak sektor pariwisata,” ujarnya, Minggu (29/9).
Menurut Idris, pengenalan Karawo ke kancah internasional juga tak lepas dari peran serta Kantor Perwakilan BI Gorontalo. Dimana, pada tahun 2017 lalu mereka mengikutkan Rumah Karawo sebagai salah satu UMKM binaan BI pada New York Fashion Week dan Indonesia Fashion Week. Di tahun sama, Karawo menjadi salah satu busana wajib yang dikenakan oleh panitia dan peserta IMF World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua Bali.
“Kami sangat bangga bahwasanya Karawo semakin mendunia. Terpenting, kita akan terus berupaya agar harga Karawo disesuaikan dengan tingkat kerumitannya. Kebiasaan masyarakat pada umumnya membeli Karawo dengan harga rendah, sehingga pengrajin kita tidak berkembang,” ucapnya.
Ketua Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty menuturkan, GKK memiliki keunikan tersendiri karena mengangkat kain tradisional khas Gorontalo sebagai kekayaan budaya lokal. Artinya, GKK bukan sekadar acara hiburan, tetapi juga upaya untuk melestarikan warisan budaya di Tanah Air.
“Karawo sendiri adalah kain tradisional khas Gorontalo yang dibuat secara manual menggunakan tangan. Motifnya yang rumit, menghasilkan selembar kain yang cantik dan harus menjadi kebanggaan kita semua. Dengan kegiatan ini, kita berharap pengrajin kain Karawo semakin berkembang dan produknya pun semakin dihargai,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I kemenpar Rizki Handayani menyatakan, Gorontalo Karnaval Karawo 2019 bakal diisi dengan beragam kegiatan. Antara lain pelatihan desain motif Karawo, penampilan desain pakaian Karawo, lomba mengiris, mengikat, dan menyulam Karawo, pameran kuliner khas Gorontalo, Forum Pariwisata Sulawesi, serta Gorontalo Karnaval Karawo.
“Melalui acara ini, masyarakat dan wisatawan bisa mengenal lebih jauh kekayaan budaya Gorontalo, khususnya mengenai kain Karawo. Dengan kemasan acara yang menarik, saya yakin pengunjung akan terus mengalir sepanjang kegiatan berlangsung,” imbuhnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran GKK 2019 sebagai upaya pelestarian kain Karawo. Menurutnya, sudah semestinya pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Gorontalo menjunjung tinggi warisan leluhur. Terlebih, kain tersebut memiliki corak atau motif yang kuat, sehingga diminati banyak wisatawan.
“Kreatifitas kain-kain tradisi budaya nusantara bisa terus dipamerkan, dikomersilkan dan dipromosikan untuk memperkuat destinasi wisata. Termasuk kain Karawo Gorontalo yang sudah diperkenalkan di beberapa event internasional,” tandasnya. (*)