PALEMBANG – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang kembali menggelar pelatihan kepada warga di empat desa sekitar Danau Toba. Setelah sebelumnya juga dilaksanakan kegiatan yang sama, antusiasme warga dan pelaku industri kepariwisataan jadi pemicu kegiatan tersebut digelar kembali.
Dikatakan Direktur Poltekpar Palembang, Zulkifli Harahap, pihaknya menggelar pelatihan pada warga dan pelaku industri sebagai wujud tanggung jawab kampus sebagai institusi pendidikan lewat pengabdian masyarakat.
“Poltekpar punya kewajiban melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan yang melibatkan warga dan pelaku industri kepariwisataan. Karena Danau Toba telah ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas, maka kita mendorong SDM-nya menjadi profesional,” kata Zulkifli, Rabu (20/11/2019).
Jika kegiatan pelatihan berada di Desa Meat, Huta Ginjang, Bakkara dan Balige, pelatihan selanjutnya menyasar warga dan pelaku industri kepariwisataan di Tapanuli Utara, Dairi, Samosir, Simalungun dan Karo.
Menurut Zulkifli, topik yang dibawa tidak terlepas dari persiapan hingga pelayanan yang harus dilakukan warga maupun pelaku industri kepariwisataan dalam menjadikan Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas.
“Kita membahas tentang Sapta Pesona hingga pelayanan prima. Topik itu jadi modal dasar bagi warga di kawasan Danau Toba memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang berkunjung,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskan, kegiatan pelatihan oleh Poltekpar Palembang di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menajdi bentuk sinergi antara warga, dunia industri kepariwsataan dengan pemerintah.
Warga, katanya, sebagai garda terdepan yang menjadi potret keramahtamahan daerah tujuan wisata. Zulkifli berharap, hasil yang didapat dari pelatihan menjadikan Danau Toba sebagai tujuan wisata unggulan wisatawan.
“Danau Toba tidak hanya menjadi daerah yang tidak hanya kaya oleh sumber daya alam, tetapi juga memiliki sumber daya manusia yang handal dalam melakukan pelayanan prima dan menerapkan Sapta Pesona,” sebutnya. (*)