BANDUNG – Kesiapan Bandung sebagai destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) tak perlu diragukan. Buktinya, Kota Kembang ditunjuk jadi venue Rakernas Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira). Kegiatan ini berlangsung 29-31 Agustus, di Hotel Aryaduta, Bandung, Jawa Barat.
Rakernas Perwira diikuti 200 peserta dari 34 provinsi. Namun, jumlah anggota Perwira yang hadir di Kota Kembang diprediksi mencapai 1.000 orang. Mereka berasal dari DPP dan DPD Perwira se-Indonesia. Rakernas ini akan mengangkat tema ‘Bersama Perwira Kita Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan untuk Menghadapi Pasar Global’.
“Bandung sangat representatif sebagai tuan rumah Rakernas Perwira. Fasilitasnya lengkap. Peserta dan anggota yang hadir bisa menikmati warna budayanya sekaligus. Ada banyak experience. Bandung tetap destinasi wisata unik dan menarik. Dengan kombinasi luar biasa ini, kami optimistis bisa menghasilkan output yang positif bagi Indonesia,” ungkap Ketua Umum Perwira Elza Syarief, kemarin.
Kongres Perwira menawarkan banyak kegiatan menarik. Agenda utama kongres menghadirkan narasumber kapabel. Ada Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Menpora Imam Nahrawi, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise. Ada juga pengusaha Mooryati Soedibyo.
“Bandung destinasi MICE menarik. Kami tahu Bandung ini luar biasa. Menggelar agenda di Bandung, ada banyak sisi yang bisa dinikmati. Dengan berada di Bandung atau destinasi lainnya, kami juga bisa ikut mempromosikan pariwisatanya,” ujar Sekjen DPP Perwira Titik Prasetyowati Verdi.
Rakernas Perwira diawali dengan Zumba Party. Ada juga konten Perwira Kid Casual Fashion Competition, Zamrud Khatulistiwa, hingga Pagelaran Budaya Nusantara. Warna budaya yang ditampilkan, yaitu Jaipongan, Tari Kecak, Tari Saman, dan lainnya. Ada juga Fashion Show Batik Nusantara hingga Angklung Saung Udjo.
“Ada banyak daerah di Indonesia yang sangat ideal sebagai venue MICE. Rakernas Perwira memberikan banyak value sebagai pariwisata daerah. Tentunya ada juga keuntungan secara ekonomi di sana,” jelas Titik.
Selain rakernas dan parade seni budaya, event tersebut juga sebagai pameran produk unggulan UKM atau UMKM Perwira. Dilakukan juga pelatihan UKM/UMKM. Perwira memiliki member 200 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Perwira juga menjalin kerjasama strategis dengan stakeholder. Ada Kementerian Koperasi, BRI, Bulog, BBPP, Kadin, dan beberapa Kedutaan Besar.
“Kami tentu gembira terpilih sebagai venue Rakernas Perwira. Sebab, ini menaikan nilai tawar Bandung sebagai destinasi unggulan MICE di Indonesia. Bandung sangat representatif menggelar beragam event MICE besar. Fasilitasnya sangat lengkap. Peserta juga akan mendapat beragam experience selama berada di sini. Yang jelas mengesankan,” terang Kadisparbud Jawa Barat Dedi Taufik.
Mengacu data Global Business Travel Association (GBTA) 2014, posisi MICE sangat kompetitif. Sebab, minimal 50% dari transaksi wisata dunia USD1,18 Triliun adalah perjalanan bisnis. Porsi menjanjikan dimiliki Asia Pasifik dengan porsi transaksi MICE mencapai 40% dari slot itu.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Bandung memiliki pasar MICE menjanjikan.
“Program MICE sangat ideal untuk mengoptimalkan industri pariwisata. Apalagi, potensi Indonesia sebagai venue MICE sangat besar. Contohnya, Bandung ini. Destinasi ini paket terbaik sebagai destinasi MICE. Budaya dan alamnya sangat eksotis. Seluruh wisatawan MICE dijamin akan puas,” katanya.
Spending positif dimiliki wisatawan berbasis MICE. Berdasarkan International Congress & Convention Association (ICCA) pada 2018, wisatawan MICE memiliki kemampuan spending USD2.000 per orang per hari. Angka tersebut merupakan 7 kali lipat dari kemampuan spending wisatawan biasa. Spesialnya, wisatawan MICE ini memiliki rata-rata menginap 5 malam.
“MICE menjadi salah satu formula menaikan kunjungan wisatawan. Bukan hanya itu, MICE ideal untuk menggerakan ekonomi. Bagaimanapun, profil wisatawan MICE sangat menjanjikan. Destinasi memiliki slot lebar untuk memamerkan beragam potensinya. Bagi publik dunia, kami mengundang mereka untuk menggelar program MICE di Indonesia,” tutup Menpar Arief Yahya yang juga berstatus Terbaik ASEAN. (*)