JAKARTA – Pengembangan sektor pariwisata di lima destinasi super prioritas bakal makin mumpuni. Bukan saja pengembangan fisiknya, pembangunan atraksi dan SDM-nya pun bakal melesat. Apalagi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berkomitmen penuh mendukung pengembangan tersebut. Hal ini terkuak dalam Rakornas III Pariwisata 2019 di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Selasa (10/9).
Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari mengatakan, Bekraf melakukan pendukungan terhadap 5 destinasi super proritas dengan didasari oleh Rancangan RPJMN Tahun 2020-2024.
“Bekraf juga telah diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat memberikan dukungan kepada 5 destinasi wisata super prioritas ini pada Rapat Terbatas beberapa waktu lalu. Dari mulai Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Likupang dan Danau Toba. Yang terutama melalui perbaikan desain/kostum yang digunakan dalam proses promosi seni dan budaya di sekitar kawasan wisata. Tentunya hal ini akan kami dukung penuh dan telah menjadi komitmen kami,” kata Hari Santoso, Senin (10/9).
Komitmen ini diimplementasikan dengan banyaknya program yang digulirkan Bekraf di lima destinasi super prioritas tersebut.
Pada tahap awal, Bekraf akan membentuk pokja khusus untuk menggali potensi ekonomi kreatif (ekraf) di masing-masing daerah tersebut. Hal ini sekaligus memetakan potensi ekraf tersebut yang lebih tepat guna sehingga bisa memberikan value added pada sektor ekraf.
Langkah selanjutnya adalah membangun dan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di daerah super prioritas. Hal ini dilakukan melalui inkubasi yang akan dijalankan dari seluruh kedeputian teknis yang ada di Bekraf. Dari mulai edukasi untuk pengembangan sumber daya manusia, akses permodalan, revitalisasi ruang sarana kreatif, hingga akses pemasaran. Selain itu juga sampai pada peningkatan pengetahuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) beserta konsultasinya, bahkan memfasilitasi pendaftaran HKI.
“Dengan inkubasi tersebut diharapkan memberikan dampak yang positif bagi ekonomi kreatif di daerah hingga mampu memberikan kontribusi yang tinggi pada pertumbuhan ekonomi kreatif nasional,” paparnya.
Sokongan besar ini didukung dengan pendanaan besar yang telah disiapkan pemerintah. Berdasarkan SB Pagu Anggaran Bekraf Tahun Anggaran 2020, Bekraf memperoleh tambahan alokasi anggaran sebesar 19,2 M untuk membangun ekraf di lima destinasi “super” prioritas itu.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan framework, pengembangan destinasi itu selalu menggunakan konsep 3A (Amenitas, Akses, Atraksi). Standarnya pun harus berstandar dunia jika ingin menjadi global player. Dengan dukungan ini maka perkembangan ekraf di lima destinasi super prioritas akan semakin cepat, karena didukung oleh badan yang paling berkompenten di bidang ekraf.
Dijelaskannya, impact dari pembangunan pariwisata memang harus dipikirkan. Karena selain mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara, destinasi super prioritas juga harus memacu peningkatan pendapatan masyarakat. Khususnya yang berada di sekitar objek wisata. Juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa negara.
“Kalau ekraf dibina dengan baik, semua aspek akan tersentuh. UMKM tersentuh, pariwisata, budaya juga tersentuh. Sangat luas pengaruhnya. Apalagi sektor perekonomian. Karena jelas, ekraf terbukti menjadi penyokong terbaik pariwisata. Bukan itu saja, ekraf juga menjadi motor pertumbuhan perekonomian di sekitar destinasi. Terimakasih Bekraf yang telah berkomitmen penuh membangun destinasi super prioritas,” ujar Menteri yang berdarah Banyuwangi itu. (*)