TANJUNGPINANG – Sebagai wilayah crossborder, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, selalu siap menyambut wisatawan. Termasuk saat Lebaran nanti. Tanjungpinang siap menjamu wisatawan nusantara dan mancanegara lewat suguhan #PesonaKulinerLebaran2019.
“Wilayah Tanjungpinang kaya akan kuliner. Kenikmatannya sudah terkenal hingga mencanegara. Tanjungpinang bisa memberikan kesan berbeda bagi para wistawan saat menikmati libur Lebaran tahun ini,” tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (5/6).
Aktifnya Tanjungpinang menjaring wisatawan dari berbagai lini diapresiasi Menpar. Menurutnya, Tanjungpinang jeli menangkap momen Lebaran untuk terus mengatrol jumlah kunjungan wisatawan.
“Momen Lebaran ideal menaikan jumlah kunjungan wisatawan. Mereka dekat dengan Malaysia dan Singapura yang tetap dari pasar potensial,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Kepri) Boeralimar, mengatakan, pesona yang dimiliki Tanjungpinang lengkap. Tanjungpinang bisa menjadi alternatif untuk mengisi #PesonaMudik2019.
“Kami memiliki banyak event selain pesona naturenya yang luar biasa. Paket ini lalu disempurnakan dengan keunikan dan kenikmatan kulinernya. Tidak bisa dipungkiri, wisman ke sini juga karena kangen dengan kulinernya yang luar biasa,” terang Boeralimar.
Berikut 10 kuliner yang selalu bikin kangen balik lagi ke Tanjungpinang.
1. Gonggong
Gonggong merupakan kuliner khas Kepri dan sangat digemari oleh wisatawan di Tanjungpinang. Khas dengan makanan lautnya, wilayah ini juga memiliki olahan khusus dari gonggong. Sejatinya gonggong ini sejenis siput laut. Siput ini biasanya dibumbui lalu dimasak bersama dengan cangkangnya. Siput ini juga bisa digoreng dan dibentuk menjadi keripik. Rasanya renyah dan gurih.
Bukan hanya nikmat, siput ini juga kaya nilai gizi. Nilai gizi per 100 gram gonggong goreng memiliki kandungan 4,1% karbohidrat dengan 16,4 kalori. Kandungan protein 31,19% nilai gizi 124,8 kalori. Lalu, lemak 24,9% dengan 224,1 kalori. Harganya juga masih terjangkau. Setiap 100 gram dibanderol sekitar Rp40 ribu. Untuk mendapatkan gonggong, ada banyak venue di Tanjungpinang yang menjualnya.
2. Drum-drum
Kue yang mirip dengan donat tapi berukuran mini ini salah satunya. Deram-deram berbahan dasar deram-deram ialah tepung beras yang dicampur dengan gula merah dan goreng menggunakan minyak.
Konon katanya kue ini merupakan salah satu camilan yang disediakan untuk kesultanan Melayu. Untuk kalian yang suka camilan gurih manis, pasti cemilan ini akan menjadi salah satu favorit Parapaelo menjadi camilan saat berkumpul bersama teman-teman.
3. Bilis Gulung
Sering disebut kue, Bilis Gulung sebenarnya adalah lebih berupa camilan. Buah tangan khas Tanjung Pinang ini juga terkenal dengan nama lain angko bilis dan juga bilis berselimut. Unik, ya?
Keunikan Bilis Gulung bukan hanya sekadar nama saja, loh, Toppers! Pembuatan Bilis Gulung masih dapat dikatakan tradisional tanpa menggunakan mesin, yaitu masih menggunakan tangan-tangan para usaha rumahan.
4. Batang Buruk
Kue batang buruk ini merupakan warisan turun temurun orang melayu lebih dari 450 tahun yang lalu. Kue ini terbuat dari tepung gandum yang dicampur dengan tepung beras dan kelapa yang dibuat menjadi “doh” lalu dibentuk silinder bulat berongga dengan isi serbuk kacang hijau yang digoreng.
Rasa manis susu, gula dan kacang ijo membuat Kue Batang Buruk tak lagi dihidangkan hanya saat perayaan besar, namun juga dijadikan oleh-oleh favorit khas Tanjungpinang. Gurih dan manisnya Kue Batang Buruk memikat semua kalangan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa sehingga sangat cocok untuk dibawa pulang sebagai buah tangan dari Tanjungpinang.
5. Mie Lendir
Mie Lendir adalah mie kuning rebus yang disiram kuah kacang berwarna coklat. Tekstur kuah yang agak kental inilah yang membuat mie ini disebut mie lendir.
Mie Lendir tersebut memiliki kuah yang kental berwarna cokelat, kuah ini dicampurkan beberapa bahan seperti kacang tanah dan ubi jalar yang menjadi bahan dasar pada kuahnya. Mie Lendir ini sama halnya dengan mie biasa, yaitu mie kuning. Makanan ini biasanya di jual di warung-warung makanan.
6. Badak Berendam
Biasanya kue ini hanya diberi pewarna hijau. Ukuran bola-bolanya juga sedikit lebih besar. Kue ini populer di Pantai Timur Malaysia, tepatnya di Kelantan dan Terengganu. Untuk membuat bola-bolanya diperlukan tepung ketan, tepung sagu, santan, air kapur sirih, dan pasta pandan atau pewarna makanan.
Bahan-bahan diuleni hingga dapat dibentuk, kemudian diisi dengan campuran parutan kelapa, gula merah, dan air yang sudah dimasak hingga kering. Adonan ditutup dan dibentuk menjadi bola-bola, lalu direbus hingga terapung. Setelah itu ditiriskan. Saus santannya terdiri dari santan, sedikit tepung beras, serta gula pasir. Campuran ini dimasak hingga mendidih.
7. Air Dohot
Minuman jamuan diraja ini terdiri dari buah kering. Buah kering sebagai bahan dasar pembuatan air ini diantaranya buah dohot dan buah kesemak.
Menurut salah satu sumber, Raja Zainab yang sampai hari ini masih memegang resep minuman tersebut. Resep ini digali dari naskah-naskah kuno Melayu. Bahan-bahannya yang terdiri dari buah-buah kering.
8. Gelombang Malaysia
Gelombang Malaysia adalah nama cemilan yang sedang ngetrend di Tanjungpinang saat ini. Cemilan berbentuk keripik bertingkat dan bergelombang ini terdapat rasa gurih dan manis. Mudah diperoleh di toko-toko oleh-oleh di sepanjang jalan protokol Tanjungpinang.
9. Pulut Sambal
Ini adalah sajian ketan putih yang disandingkan dengan sambal khas Tanjungpinang. Menu ini kian populer di Tanjungpinang dan banyak disajikan di tempat-tempat makan atau cafe.
10. Kopi Sekanak
Kopi sekanak merupakan kopi yang terbuat dengan campuran berbagai macam rempah. Jenis kopi yang harus digunakan untuk membuat kopi ini adalah kopi robusta. Dalam secangkir kopi sekanak, ada sejumlah rasa yang dapat membuat lidah seakan bergetar.
Anda harus menyesap kopi sebelum diaduk. Kemudian, aduklah kopi tersebut dan sesap lagi. Maka Anda akan merasakan perbedaan rasa yang begitu signifikan.
Pada kopi yang belum diaduk, Anda akan merasakan pahitnya kopi yang sangat kuat. Jika Anda bukan pencinta kopi, mungkin dahi akan berkerut karena kepahitannya. Namun setelah kopi diaduk, rasa rempah di dalamnya terasa lebih nikmat. Apalagi jika Anda menyesapnya dengan kayumanis yang lebih dulu digunakan untuk mengaduknya.