BELU – Kementerian Pariwisata seolah tidak pernah habis ide untuk menggarap pasar crossborder di NTT. Semua kalangan disentuh. Buktinya, setelah sukses dengan musik event lain juga disiapkan. Yang terdekat adalah Lomba Mancing Seri IV Piala Bupati Belu 2019. Kegiatan ini akan dilangsungkan dua hari. Tepatnya, Sabtu-Minggu (8-9/6).
Lomba mancing ini tidak sembarangan loh. Sangat bergengsi. Buktinya, sebanyak 110 wisatawan asal Timor Leste dipastikan akan ambil bagian dalam event ini. Kegiatannya akan dipusatkan di TPI Atapupu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabuaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
“Tidak terkecuali pemancing lokal, penggemar pancing dari Timor Leste juga banyak yang telah mendaftarkan diri, jumlahnya dua kali lipat dari serie sebelumnya. Sebanyak 110 peserta dari Timor Leste dipastikan akan hadir,” ujar Bupati Belu Willybrodus Lay, SH
Bupati Belu mengatakan Lomba Mancing Seri ke-4 tersebut merupakan even untuk memperkenalkan wisata bahari dan makanan lokal olahan hasil laut.
“Tahun ini adalah tahun keempat, tujuannya adalah untuk memperkenalkan potensi bahari yang dipunyai Kabupaten Belu ke dunia luar,” katanya
Para peserta lomba ini nantinya akan berkumpul di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Atapupu sebelum lomba. Siang hari, mulai pukul 01.00 WITA, puluhan kapal akan dilepas ke laut lepas yang ada di perairan Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani mengatakan, lomba mancing menjadi strategi lain yang diterapkan Kemenpar untuk mendatangkan wisatawan perbatasan.
“Kita memang harus menyiapkan berbagai strategi. Berbagai pendekatan untuk mendatangkan wisatawan Timor Leste. Ada satu kebiasaan masyarakat NTT dan Timor Leste yang hampir sama. Yaitu suka memancing. Hal ini juga kita pantau. Oleh karenanya, Kementerian Pariwisata memberikan dukungan,” paparnya.
Ricky menjelaskan, dukungan yang diberikan berupa promosi. Tidak tanggung-tanggung, promosi dilakukan hingga ke Timor Leste.
“Kita yakin event ini menarik buat masyarakat Timor Leste. Makanya kita melakukan promosi hingga kesana. Hasilnya tidak sia-sia. Karena, update terakhir mengatakan jumlah peserta asal Timor Leste mencapai 110 orang. Jumlah ini akan terus bertambah. Karena pendaftaran masih bisa dilangsungkan hingga Sabtu pagi, sekitar pukul 08.00 WITA. Atau, sebelum lomba kita mulai,” terang Ricky.
Tidak hanya menyasar Timor Leste. Promosi juga dilakukan di wilayah NTT dan sekitarnya. Ricky pun optimis jumlah peserta akan membludak. Karena tidak hanya berasal dari Belu saja. Peserta dari daerah lain di NTT bisa dipastikan akan ambil bagian.
“Bagaimana pun kegiatan ini disamping untuk memeriahkan crossborder dan juga sangat potensi menarik wisatawan asal Timor Leste. Oleh karena itu, kita akan maksimalkan promosinya,” papar Ricky lagi.
Seperti serie sebelumnya, Lomba Mancing Seri Ke IV Bupati Belu Tahun 2019 akan dibagi dalam beberapa kategori, seperti Kategori Kelas Pantai, Kategori Kelas Profesional, Kategori Kelas Tradisional,Kategori Kapten Kapal Terbaik dan Kategori spesies Tenggir
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan jika crossborder menjadi senjata pamungkas Kementerian Pariwisata. Senjata untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia di tahun 2019 ini.
“Target yang kita ingin capai tidak sedikit. Dan kita melihat potensi terbesar berasal dari crossborder. Makanya crossborder menjadi senjata pamungkas kita. Banyak event yang kita gelar di sana untuk mendatangkan wisatawan. Mulai dari musik, budaya, termasuk juga lomba mancing di Belu, NTT,” kata Manteri lulusan Telematika University of Surrey itu.(****)