POSO – Mendengar nama Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah pasti langsung teringat akan keindahan surga bahari Togean. Destinasi yang selalu menjadi incaran pelancong dunia. Namun ternyata Sulteng masih menyimpan 1001 keindahan lainnya yang wajib dikunjungi. Seperti halnya Danau Tambing di Kabupaten Poso. Hal ini terungkap saat Tim Millennial Tourism mengunjungi destinasi tersebut pada acara Famtrip Exotic Poso Land, Kamis 4 Juli 2019.
“Asli keren. Ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi millennial unggulan Sulteng. Gak perlu repot, tinggal dikasih sentuhan sedikit saja sudah wah banget. Spot kerennya banyak. Apalagi kalau ada berbagai aktifitas yang beragam di dalamnya, seperti camping serta spot-spot indah lainya,” kata Anggota Tim Millennial Tourism Anggie Angriana, Kamis (3/7).
Masih gak percaya? Nih sedikit gambaran. Ternyata nama danau ini sudah terkenal sebagai spot petualangan nan seru. Apalagi untuk pencinta wisata alam terbuka. Apalagi danau ini berada di di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasi itu terhitung cukup tinggi untuk sebuah danau. Itulah yang membuat danau ini punya pemandangan indah dari ketinggian.
Bukan saja keindahan alam, destinasi ini memiliki kekayaan hayati yang mumpuni. Hutan lebat di seitar, Danau Tambing juga merupakan rumah bagi 260 varian burung. Bahkan Danau Tambing dijuluki sebagai ‘surga burung’. Menariknya lagi, sebesar 30% spesies yang hidup di danau ini merupakan spesies endemik. Burung kipasan Sulawesi (Rhipidura teysmanni) dan burung kancilan ungu (maroon-backed whistler) merupakan dua spesies endemik di kawasan ini.
“Bukan cuma indah tapi juga mengedukasi. Informasinya sangat lengkap. Contohnya informasi berbagai tumbuhan yang tertanam dan beberapa spesies yang hidup didalamnya,” papar Anggie
Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, mengatakan Sulteng sangat menarik untung dikembangkan menjadi destinasi millenial. Aksesnya mudah denga jalur udara yang terbuka lebar. Sulteng terhubung dengan penerbangan antar kabupaten/kota melalui 7 bandara yang dimiliki. Dimana Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Kota Palu dan Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk Kabupaten Banggai dapat didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737. Jalur daratnya pun sangat baik dengan jalur trans Sulawesinya.
“Saat ini, Sulteng juga tengah berbenah mengenjot aksesibilitas dan konektivitas. Baik itu penerbangan, perjalanan darat, maupun pelayaran. Rencananya, konektivitas pelayaran akan menghubungkan 6 provinsi yang ada di Sulawesi. Sedangkan transportasi darat nantinya akan terkoneksi melalui percepatan pembangunan jalur kereta api Trans-Sulawesi. Sarana dan sistem transportasi ini akan menghubungkan titik-titik destinasi pariwisata di Sulawesi,” papar Rizki.
Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono pun sirama. Bagi Don, pariwisata Sulteng sudah waktunya berkembang jadi destinasi kelas dunia. Sasarannya jelas memaksimalkan potensi pariwisatanya dengan menyasar generasi millenial. Langkah ini jelas dapat mempercepat langkah pengembang destinasi yang ada.
“Karena generasi millenial itu selalu aktif bermain media sosial. Ini yang dapat mempercepat langkah Sulteng untuk mengangkat destinasinya. Promosi lewat media sosial itu sangat cepat dan efektif. Selain itu wisatawan lebih mudah percaya karena yang mempromosikannya adalah wisatawan itu juga,” kata Don.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pesona Sulteng tak terbantahkan. Banyak destinasi di Sulteng yang menawarkan petualangan seru bagi wisatawan. Mau wisata alam ada, wisata sejarah boleh diadu. Wisata budayanya pun tiada duanya.
“Sulteng salah satu yang terbaik. Pesonanya sudah tidak diragukan. Saya yakin wisatawan akan terpukau. Atraksinya pun setiap tahun semakin bertambah dan selalu mampu memanjakan wisatawan. Ini bukti bukan janji,” kata Menpar Arief. (*)