Dibuka Gubernur Sumbar, Festival Pesona Budaya Minangkabau Berlangsung Meriah

oleh -9,476 views

KAHYANGAN.NET, TANAH DATAR – Luar biasa. Itulah kesan pertama yang muncul saat menyaksikan pembukaan Pesona Budaya Minangkabau 2018 di Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Rabu (28/11). Masyarakat tumpah ruah antusias menyaksikan pembukaan festival yang berlangsung hingga 2 Desember 2018 ini. Segenap elemen masyarakat tampak aktif mengikuti acara.

Kekaguman dimulai dengan arak-arakan 1125 Nasi Jamba persembahan dari 75 Nagari di Tanah Datar. Nasi Jamba merupakan bakul nasi dan lauk pauk khas Minang, yang dibawa bundo kanduang (ibu-ibu) diatas kepala yang disajikan kepada para undangan yang datang. Mereka berjalan rapi menuju istano basa pagaruyung kemudian menempati tempat-tempat yang telah disediakan.

Usai parade nasi jamba, hadirin kembali dihibur tari kolosal menyulam kain jolong. Tarian ini mengandung makna mengajak kembali ingatan kita pada budaya yang saat ini mulai terkikis modernisasi. Sifat kerja sama gotong royong harus juga kembali digairahkan.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat membuka festival mengatakan Festival Pesona Budaya Nusantara ini selain ajang silahturahmi antar raja-raja Nusantara juga menjadi wadah untuk menampilkan beragam budaya Minang. “Kita juga patut berbangga dengan hadirnya tamu istimewa dari Brunei dan Malaysia. Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menjalin silahturahmi raja-raja nusantara dan menjalin persatuan NKR,” ujar Irwan Prayitno, Rabu (28/11).

Menurut Irwan, festival kali ini menjadi acara terbesar untuk melestarikan adat budaya minang di antara acara-acara yang ada di Sumbar. “Kita banyak acara budaya, tapi ini adalah yang terbesar di Sumbar. Dan kami juga apresiasi kepada mereka yang hadir dan ikut meriahkan acara ini. Termasuk raja-raja nusantara yang hadir di sini,” kata Irwan.

Sumatera Barat memang memiliki banyak atraksi budaya yang menarik menjadi potensi wisata. “Kami juga berbangga karena Kemenpar telah memberikan penghargaan atraksi Pacu Jawi (balapan sapi) sebagai salah satu atraksi budaya terbaik di Indonesia,” ujar Irwan.

Sementara itu Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan Festival Pesona Budaya Minangkabau merupakan upaya melestarikan kekayaan budaya, kuliner dan sejarah di Tanah Datar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pariwisata. “Tanah Datar tidak memiliki kekayaan alam di dalam perut bumi. Tetapi kami memiliki pesona alam, budaya, kuliner dan sejarah yang bisa kami promosikan ke luar. Ini jadi kekuatan kami dan kami bangga bisa mengangkat potensi wisata yang kami miliki untuk kemajuan pariwisata di Indonesia,” ujar Irdiansyah.

Pembukaan Festival Pesona Budaya Minangkabau 2018 semakin seru dengan adanya pemecahan rekor MURI minum kopi Kawa Daun dengan melibatkan 4 ribu orang. Minum kopi Kawa Daun merupakan tradisi di Tanah Datar dimana tempat minum kopinya dari batok kelapa.

Kawa artinya kopi. Dari bahasa arab qahwah. Daun sendiri dari bahasa Indonesia. Jadi kawa daun adalah minuman yang dibuat dari seduhan daun kopi. Seperti teh yang diseduh dengan air panas, dan bukan dari bijinya. Cara menikmatinya juga terbilang unik, yaitu memakai tempurung alias batok kelapa dengan biasanya satu paket dengan gorengan.

“Ini adalah minuman khas orang Minang. Jadi belum lengkap rasanya kalau ke tanah Minang belum coba kopi ini,” kata Irdiansyah.

Secara terpisah Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi segala upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan menggelar event budaya. Menurutnya ini merupakan bagian dari 3A (atraksi, aksesibilitas dan amenitas). “Atraksi budaya ini harus terus dilakukan agar bisa menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumbar. Kami pemerintah hanya sekedar mensuport dan mempromosikannya ke luar,” kata Arief Yahya.

Lebih jauh Arief mengatakan Sumatera Barat cukup banyak melaksanakan event. Terdapat 132 event dalam setahun. Dan, ada 3 event yang masuk dalam top seratus event nasional, yakni Sawahlunto Internasional Music Festival, Tour de Singkarak dan Festival Pagaruyung yang dipopulerkan juga sebagai Festival Pesona Budaya Minangkabau.”

No More Posts Available.

No more pages to load.