Didukung Amenitas, Paket Wisata Pulau Penyengat Siap Dilepas

oleh -2,030 views

TANJUNGPINANG – Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat sedang menjalani uji trail. Namun, paket tersebut diyakini telah siap dilepas untuk wisatawan. Terlebih, didukung amenitas Pulau Penyengat yang semakin oke.

Uji Trail dilangsungkan 24-27 Juli. Sedikitnya ada 8 konten yang diujikan. Diantaranya Tradisional Dress Experience (TraDE), Bentor/Cycling Historical Tour (BenCHiT), dan Tour The Sites.

“Tidak ada masalah dengan Uji Trail Paket Wisata. Apalagi, amenitas Pulau Penyengat sudah siap. Ada banyak homestay yang sudah aktif dan bisa dipilih para wisatawan. Menginap di Pulau Penyengat tentu menjadi experience terbaik. Sebab, nuansanya sangat khas. Ada banyak spot dengan nilai sejarah besar di sini,” tutur Ketua HPI Tangjungpinang Raja Farul, Rabu (24/7) malam.

Pulau Penyengat memiliki sedikitnya 17 homestay. Lokasinya tersebar merata di tiap sudut pulau. Harga sewa yang ditawarkan beragam, sesuai grade fasilitasnya. Beberapa mematok label Rp300 ribu per malam. Untuk extrabed dikenakan tambahan biaya Rp50 ribu per malam.

“Pulau Penyengat memang potensial. Selain atraksinya yang luar biasa, destinasi ini memiliki fasilitas yang bagus. Homestay tentu menjadi daya tarik lain. Sebab, para wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat. Posisi amenitas ini juga menjadi pilar penting dalam Uji Trail Paket Wisata ini,” kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani.

Usai Uji Trail, Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat rencananya akan digulirkan Agustus 2019. Konsep pengelolaan 1 pintu diterapkan. Badan hukumnya Homestay Management System. Semua aktivitas marketing dari homestay dengan pasar akan ditangani badan ini. Regulasi lainnya, setiap homestay sementara dibatasi 2 kamar untuk 4 orang. Format ini release 2020.

“Formulasi ideal memang sudah disiapkan para stakeholder pariwisata di Pulau Penyengat. Hal tersebut harus diapresiasi. Kami tentu akan terus mendukungnya. Dengan komitmen kuat dari masyarakat di sana, prospek industri pariwisata di Pulau Penyengat akan terus kompetitif,” terang Giri Adnyani lagi.

Pergerakan pangsa pasar homestay di Pulau Penyengat menjanjikan. Rata-rata okupansi sekitar 60% per pekannya. Sebaran pasarnya datang dari mancanegara. Mereka ini berasal dari Singapura dan Malaysia.

Saat momen liburan sekolah, lama tinggal wisatawan ke-2 negara berkisar 1 hingga 2 pekan. Beberapa juga datang dari Denmark dan Kanada. Untuk domestik pasarnya Surabaya, Jakarta, dan Batam.

“Pulau Penyengat sangat siap menjalani Uji Trail. Beberapa aspeknya mendukung. Homestay milik para warga bagus dan representatif. Buktinya, homestay di sana sudah digunakan wisman. Mereka nyaman tinggal di Pulau Penyengat. Apalagi, alam dan budaya Pulau Penyengat itu eksotis,” jelas Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini.

Homestay sendiri harus memenuhi sejumlah persyaratan. Selain dialiri listrik, untuk homestay memiliki fasilitas kamar tidur lengkap. Ada tempat tidurnya, kasur dengan sprei dan selimut bersih, bantal, meja, cermin, dan lainnya.

Homestay pun wajib menyediakan toliet bersih dengan pintu, penerangan, sirkulasi udara, dan gantungan bajunya.

Homestay juga harus memiliki fasilitas ruang tamu dan kebersihan. Kebersihan di sini meliputi fasilitas tempat sampah, alas kaki, keset, dan lingkungan sekitar. Homestay juga idealnya memiliki tanaman hias. Lebih penting lagi, keramahtamahan pemiliknya kepada wisatawan. Idealnya, homestay selalu terkoneksi dengan atraksi berbasis desa dan masyarakat.

Selain fisiknya, peningkatan aspek lain juga menyasar hygiene dan sanitasinya. Konsepnya melibatkan pengedalian terpadu pengolahan pangannya. Mulai dari produksi, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi dan penyajiannya. Adapun sanitasi, fokusnya lingkungan keluarga, penanganan limbahnya, hingga fasilitas umum.

“Kami percaya, pengelola homestay di Pulau Penyengat selalu menjaga kualitasnya. Layanan terbaiklah yang selalu diberikan, apalagi pasarnya sudah terbentuk bagus di sana. Bila Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat sudah direlease, arus wisatawan akan semakin positif. Artinya, potensi ekonominya semakin besar dan menjanjikan,” papar Oneng lagi.

Selain homestay, Pulau Penyengat juga memiliki Penginapan Sultan. Posisinya strategis. Selain dekat dermaga penyeberangan, penginapan ini berada di depan Masjid Raya Sultan Riau. Penginapan Sultan juga memiliki sekitar 6 kamar twin dengan fasilitas lengkapnya. Toiletnya bersih dan harum, dilengkapi wastafel. Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, Pulau Penyengat destinasi lengkap.

“Atraksi, amenitas, dan aksesibilitas Pulau Penyengat sangat bagus. Destinasi ini sangat lengkap. Para wisatawan dijamin akan mendapatkan experience lengkap saat berkunjung ke Pulau Penyengat. Untuk itu, kami rekomendasikan Pulau Penyengat sebagai spot ideal berlibur. Apalagi, nantinya destinasi ini sudah dilengkapi dengan paket wisata menariknya,” tutup Arief yang juga Menpar Terbaik ASEAN.(***)

No More Posts Available.

No more pages to load.