KAHYANGAN.NET, HALMAHERA UTARA – Berbagai cara dilakukan untuk memperkenalkan potensi wisata Halmahera Utara. Salah satunya dengan menggelar Festival Wonderful Halmahera Utara 2018. Event yang digelar 26 November hingga 1 Desember 2018 ini bakal mengangkat potensi budaya dan kearifan lokal yang ada di daerah setrmpat.
Halmahera Utara sendiri memiliki hampir 50 pulau yang tersebar di laut Maluku dan laut Halmahera. Hampir setiap pulau memiliki keindahan alam yang khas. Pulau-pulau kecil dengan panorama pantai pasir putihnya, keindahan taman laut yang sangat indah dengan aneka ragam ikannya menjadi potensi yang tak ternilai bagi pariwisata.
Keanekaragaman flora-fauna dan budaya serta situs-situs sejarah masa perang dunia II juga dapat dijumpai di daerah ini.
Halmahera Utara merupakan salah satu daerah agraris dengan potensi alamnya yang besar terdiri dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan, industri kecil dan kepariwisataan.
Secara geografis, Kabupaten Halmahera Utara berada pada posisi kordinat 10,57-20,0 lintang Utara dan 128,17-128,18 bujur timur. Luas wilayah kabupaten ini adalah seluas 22.507,32 Km2 yang terdiri dari 17.555,71 Km2 (78%) wilayah laut dan 4.951,61 Km2 (22%) wilayah darat.
Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terbentuk pada 31 Mei 2003 dengan ibukota Tobelo. Namun secara administratif Kabupaten Halmahera Utara berbatasan dengan Kabupaten Pulau Morotai di sebelah utara, Kabupaten Halmahera Timur di sebelah timur, Kabupaten Halmahera Barat di sebelah selatan maupun barat.
Panorama alam yang indah dan mempesona serta keanekaragaman seni budaya yang masih mengakar kuat di masyarakat merupakan modal pariwisata yang potensial untuk dikembangkan. Obyek wisata alam, wisata bahari, wisata budaya dan peninggalan sejarah serta agrowisata ditunjang berbagai macam tarian budaya serta hasil kerajinan rakyat berupa cinderamata membuat Halmahera Utara adalah tujuan wisata yang ideal.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara Syahril Djurumudi, mengatakan event wonderful ini baru pertama digelar di wilayahnya. Ia berharap event ini bisa menjadi ajang promosi wisata di Halmahera Utara.
“Memang kami baru memulainya, barangkali dari even wonderful yang cukup besar ini kita bisa mengangkat potensi wisata Halmahera Utara,” kata Syahril Djurumudi.
“Tahun lalu memang sempat terkendala dan dengan segala keterbatasan tahun ini kami berusaha mengemas event ini secara maksimal,” kata Syahril.
Syahril menambahkan hajatan ini akan menjadi event tahunan dan sudah diagendakan untuk tetap dilaksanakan setiap tahunnya. Event ini juga merupakan pintu masuk untuk membuka akses keluar untuk bisa menjual destinasi wisata yang ada di Halmahera Utara.
“Kita punya beberapa destinasi wisata, seperti air panas Mamuya. Destinasi ini merupakan mata air yang bersumber dari perut gunung Mamuya, airnya sangat baik untuk dipakai berendam. Bagi masyarakat lokal setempat air panas mamuya dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit,” ujar Syahri.
Selain itu, kata Syahril, disini juga ada penangkaran burung Mamua salah satu burung yang dilindungi dan menjadi icon persaudaraan di pesisir Galela. Kemudian ada Underwater Vulkano, ada pasir hitam pantai Pitu, pantai Kupa Kupa, ada telaga Paca, telaga Galela dan air terjun Sapoli.
“Semua ini kita coba untuk lebih ditingkatkan, mulai dari penyediaan sarana prasarana, kemudian yang terpenting adalah ketersediaan para pengelola yang ada di destinasi sehingga memungkinkan untuk tetap terjaga kelestarian dan cara pemanfaatannya akan dapat semaksimal mungkin”. ujar Syahrir
“Kami akan lebih konsen kesana karena kami ingin mengangkat potensi ini. Sesungguhnya sumber daya alam yang selama ini masih tidur itu kita promosikan lewat even ini”. ujar Syahril
Selanjutnya Syahril mengatakan destinasi unggulan disini diantaranya Tanjung Bongo, Air Panas Mamuya, Pantai Luari, dan Telaga Paca yang berada di desa Telaga Paca. Telaga Paca ini menawarkan panorama alam yang sangat indah, asri dan tenang. Ini adalah salah satu destinasi unggulan di Halmahera Utara.
“Dalam even ini juga diluncurkan Aplikasi Travel Guide Halmahera Utara berbasis android, ini adalah hasil kerjasama Dinas Pariwisata Halmahera Utara dengan salah satu Travel Agency. Dengan adanya aplikasi ini tentunya dapat memberikan informasi penting tentang pariwisata di Halmahera Utara kepada wisatawan mancanegara maupun lokal. Sehingga wisatawan dapat memilih destinasi yang mana yang akan di kunjungi, sudah dilengkapi petunjuk maps nya, profile destinasinya, dan sekaligus paket paket harga yang di tawarkan,” tutur Syahril.
Halmahera Utara juga memiliki 91 spot dive dan ini merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. “Untuk itu kedepannya kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkan wisata bahari yang mempunyai biota laut. Di sini juga ada kelinci laut yang berada di spot Tanjung Bongo, yang hanya ada di beberapa titik di dunia,” kata Syahril.
Dari 91 titik spot dive Halmahera terumbu karangnya masih asli dan belum terjamah oleh tangan-tangan jahil. “Kedepannya kita berupaya bekerja sama dengan dinas perikanan agar Perda perlindungan biota laut akan segera kami susun,” ujar Syahril.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat gembira mendengar keseriusan para petinggi-petinggi di daerah. Karena menteri asli Banyuwangi itu di berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa maju atau tidaknya pariwisata itu tergantung dari kepala daerahnya yakni Gubernur atau Bupati.
Mantan Direktur Utama Telkom itu biasa menyebutnya dengan CEO komitmen. Jika komitmen pimpinan daerah dalam hal ini Halmahera Utara serius, maka dipastikan akan maju dan berkembang.
“Semuanya tergantung terhadap kebijakan CEO-CEO di daerah tersebut. Jika serius mengedepankan pariwisata, maka dipastikan value daerah itu akan meningkat. Karena pariwisata itu, semakin dilestarikan maka semakin mensejahterakan,”kata Menpar Arief Yahya.