Hospitality Indonesia Terpancar di Pawai Obor Asian Para Games 2018 Bali

oleh -11,219 views

KAHYANGAN.NET-Perhelatan Power Obor Asian Para Games 2018 di Bali berakhir manis, 16 September 2018. Bertempat di Lapangan Renon, Denpasar, acara berskala Asia itu memperlihatkan bahwa Indonesia sudah sangat siap menyambut semua acara berlevel internasional dan untuk siapapun.

“Dari sisi pariwisata event berskala internasional ini akan menjadi trigger pariwisata Indonesia yang membuktikan bahwa Indonesia siap menyambut wisatawan. Indonesia siap dengan infrastuktur, Indonesia siap dalam pelaksanaan, dan Indonesia siap menyambut siapapun untuk datang ke tanah air,” ujar Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Profesor I Gede Pitana di acara Pawai Obor Asian Para Games di Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Bali di Denpasar.

Pria yang biasa disapa Prof Pit mendapatkan kehormatan menjadi salah satu pembawa obor dengan beberapa stakeholder dan atlet ternama di tanah air. Pembawa obor-obor itu adalah Ketua DPR RI : Bambang Soesatyo, Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita,
Atlit Peraih medali emas Porcanas 2004/2008 I Nyoman Oka, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, Duta Obor atau Penggiat Difabel Selly Mantra, Atlet Peraih Medali Perak di Peparprov Bali V 2014 I Gede Pica Astawa, Duta Obor atau Artis : Aura Kasih, Dirut keluarga, perempuan, anak, pemuda dan olahraga kementerian PPN / BAPPENAS Woro Srihastuti Sulistyaningrum
, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata RI, bidang Pemasaran & Kerjasama Pariwisata Profesor I Gede Pitana, Juara Dunia Tinju 2x versi badan tinju IBO Daud “Cino” Yordan, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Atlet Pralympian peraih medali emas Porcanas 2004 I Wayan Sumertayasa dan yang terakhir adalah Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

“Kita juga sekarang ini harus amat sangat bersyukur dimana banyak tempat destinasi, hotel dan tempat infrastuktur di negara kita yang sudah ramah dengan disabilitas. Gelora dan semangat di Asian Para Games ini sangat positif sekali untuk masyarakat pariwisata dan bangsa Indonesia,”tambah Prof Pit. Hospitality Bali sangat terasa di acara tersebut. Maklum saja, Bali merupakan salah satu pintu masuk wisatawan terbesar selain Jakarta dan Batam.

“Bali sudah sangat ramah dengan wisatawan, siapapun dari manapun. Sumber daya manusia di Bali juga memiliki Hospitality yang tinggi. Untuk urusan destinasinya, tidak ada lawan, terbaik di dunia,”tambah Asdep Pengembangan Pariwisata I Regional III, Ricky Fauziani.

Pulau Dewata selalu tahu bagaimana menggelar event berkelas. Termasuk memeriahkan Torch Relay Asian Para Games 2018. Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari mengakui istimewanya Bali dalam menggelar Torch Relay.
“Ini kegiatan yang pertama yang pernah dilakukan Indonesia. Bali Istimewa, karena kalau belum lewat Bali ada yang kurang. Pawai obor di Bali ini, sudah melewati Last Paradise of The World, seperti tulisan yang ada di Bandara,” ungkapnya.

Pelaksanaan Torch Relay Asian Para Games 2018 di Bali terasa sangat spesial. Karena, peraih medali pertama Indonesia di ajang Paralympic Brazil 2016 adalah warga Bali. Yaitu Ni Nengah Widiasih, atlet angkat beban yang meraih perunggu.
Dengan alasan itu, Raja Sapta menilai Torch Relay Asian Para Games 2018 tidak sah dibawa berkeliling Indonesia tanpa melewati Bali. “Saya pastikan, di sini adalah pawai obor yang paling meriah,” ungkapnya.

Di Pulau Dewata, pawai dimulai dari rumah jabatan Gubernur Bali, Jayasabha. Api kemudian dibawa melalui Jalan Imam Bonjol, Jalan Gajah Mada, Sanur, dan dilepas di Monumen Bajra Sandhi.
Dari Monumen Bajra Sandhi di Renon, kirab obor melewati ikon Bali patung Garuda Wisnu Kencana di Nusa Dua, dan berakhir di lapangan Renon.

Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, Bali sangat bangga karena bisa menjadi titik pawai obor Asian Para Games 2018. Dia meyakini sejarah besar ini tak akan terulang dalam waktu yang dekat. Karenanya, masyarakat Bali bersyukur sudah menjadi bagian dari penyelenggaraan Asian Para Games yang ketiga ini.

“Pawai obor Asian Para Games tahun 2018 ini adalah suatu kehormatan bagi kami dan masyarakat Bali pada khususnya. Mudah-mudahan dilaksanakannya pawai obor ini bisa membawa semangat dan masyarakat Bali sangat mendukung agar berhasil penyelenggaraan Asian Para Games bagi Indonesia,” katanya.

Sedangkan Menteri Sosial Agus Gumiwang juga merasa beruntung bisa membawa obor Asian Para Games. Ia mengingatkan bahwa event sekelas Asian Para Games harus menjadi legacy bagi bangsa Indonesia. Dia yakin, dengan dukungan total pemerintah dan doa dari masyarakat Indonesia, khususnya Bali, ajang ini akan menuai sukses.

“Kami berharap Indonesia dan INAPGOC bisamenyelenggarakanevent Asian Para Games ini sebaik-baiknya. Saya kira nantinya dunia internasional akan melihat kita sebagai negara yang sudah mempunyai standar-standar yang sangat bagus berkaitan dengan ramah disabilitas,” ungkapnya.

Sementara Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memiliki keinginan besar agar Indonesia menjadi tuan rumah yang baik bagi penyelenggaraan Asian Para Games 2018.

“DPR memberikan dukungan penuh kepada panitia dalam bentuk anggaran maupun dukungan lainnya. Kami berharap indonesia jadi tuan rumah yang baik, mencetak prestasi yang baik seperti Asian Games ataupun lebih baik dari Asian Para Games sebelumnya,” tegas dia.

Setelah dari Denpasar, pawai obor Asian Para Games akan berlanjut ke Kota Pontianak.
Terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Bali selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Maka, tidak salah jika Bali selalu ditunjuk menjadi tuan rumah bagi event-event akbar seperti torch relay Asian Para Games ini. Sebab, Bali memiliki pengalaman menggelar kegiatan serupa. Yaitu Torch Relay Asian Games 2018. Apalagi Bali juga punya destinasi-destinasi top yang bisa dinikmati wisatawan usai menyaksikan torch relay,” paparnya.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.