Imigrasi Bebaskan IC Malaysia saat Festival Crossborder Badau

oleh -2,253 views

PUTUSSIBAU – Kemudahan diberikan Festival Crossborder Badau 2019 Jilid 2. Wisatawan Malaysia bisa mengeksplorasi 5 wilayah di Kapuas Hulu. Mereka bisa hadir menggunakan Identity Card (IC).

Festival Crossborder Badau jilid 2 digelar Minggu (23/6). Lokasinya di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Artis pendukungnya ada Iyeth Bustami dan Tika Zeins. Demi memudahkan mobilitas wisatawan Negeri Jiran, Imigrasi Kelas III Non TPI Putussibau lalu memberi wild card. IC bisa digunakan sebagai ‘tiket’ menyeberang ke Kapuas Hulu.

“Kami memberlakukan kebijakan terkait Festival Crossborder Badau. Hal tersebut kami lakukan untuk mendukung program Nawacita. Bukan hanya untuk event saja, wisatawan Malaysia juga bisa masuk ke-5 kecamatan di Kapuas Hulu,” ungkap Kepala Imigrasi Kelas III Non TPI Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu Dios Dani, Jumat (21/6).

Kebijakan Imigrasi Kelas III Non TPI Putussibau, diambil dalam Rapat Koordinasi Festival Crossborder Badau 2019. Agenda ini digelar pada Jumat (21/6) di Aula Bank Kalbar, Putussibau.

Selain Kemenpar dan Imigrasi, rakor juga dihadiri Dinas Pemuda Olahrga dan Pariwisata (Disporapar) Kapuas Hulu, GenPI Kapuas Hulu, Yonif 301 Badau, PLBN Badau, dan lainnya. Hadir juga tokoh masyarakat dan perwakilan dari UMKM.

“Kami ucapkan selamat datang kepada wisatawan Malaysia di Kapuas Hulu. Kesempatan masuk ke-5 kecamatan dengan IC harus dimanfaatkan. Cukup dengan IC saja, mereka bisa menikmati berbagai sisi terbaik dari Kapuas Hulu. Namun, sekali lagi harus diingat hanya berlaku di 5 wilayah. Jangan lewat dari situ,” terang Dios lagi.

Biasanya IC bagi wisatawan Negeri Jiran hanya berlaku di sekitar event. Namun kini, mereka bisa puas mengeksplorasi eksotisnya Kapuas Hulu. Kelima wilayah tersebut adalah Kecamatan Empanang, Puring Kencana, Badau, Batang Lupar, hingga Embaloh Hulu.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menjelaskan, kebijakan IC menjadi angin segar yang menjanjikan.

“Kebijakan Imigras Kelas III Non TPI Putussibau menjadi angin segar. Wisatawan Malaysia memiliki kesempatan untuk menikmati beragam destinasi di Kapuas Hulu. Sebab, ke-5 wilayah tersebut memiliki kekhasan dan beragam potensi yang luar biasa. Dengan kebijakan ini, kami harap publik Malaysia bisa mengoptimalkannya. Sebab, ini momentum yang cukup langka,” jelas Adella.

Wisatawan bisa mengeksplorasi sisi unik Kecamatan Puring Kencana. Destinasi Puring Kencana menawarkan Air Terjun Empanang. Lokasinya ada di Desa Melancau, Puring Kencana. Kawasan ini memiliki bentang alam yang indah. Pada sisi lainnya terdapat perkebunan sawit. Alternatif lainnya adalah Batang Lupar.

Wilayah Batang Lupar terkenal dengan Danau Meliau. Kawasan ini memiliki banyak ikan-ikan endemik yang unik. Beberapa nama populer itu adalah Ikan Arwana (Screlopages Formosus) dan Toman (Snake Head Fish). Dengan daya tarik tersebut, kawasan ini diklaim sebagai spot memancing terbaik. Warna lain muncul dari Rumah Betang dengan panjang 90 meter dan didiami sekitar 33 keluarga Dayak Iban.

“Ada banyak experience yang didapatkan wisatawan Malaysia apabila berkunjung ke wilayah tersebut. Jadi mereka bisa menyeberang pagi, sebelum menikmati konser musik di Festival Crossborder Badau pada siang harinya,” papar Adella lagi.

Menambah daftar eksotisnya alam, Embaloh Hulu lalu menawarkan Taman Nasional Betung Kerihun. Memiliki luasan 8 Ribu Kilometer Persegi, wilayahnya juga masuk Embaloh Hilir dan Putussibau. Salah satu pesona yang ditawarkan adalah Leptobrachella Myorbergi. Amfibia ini berstatus katak terkecil di dunia dengan 1 Cm. Kawasan ini juga memiliki beraneka fauna dan flora.

“Ada banyak sensasi yang bisa digali wisatawan di sini. Penggunaan IC untuk masuk ke-5 wiayah tentu sangat positif. Kami yakin, kebijakan ini akan berpengaruh positif terhadap pergerakan wisatawan dari Malaysia. Mereka bukan hanya mendapatkan eventnya saja, tapi juga experience dari destinasinya,” kata Kepala Bidang Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.

Menghadirkan 2 pedangdut terkenal, edisi 2 Festival Crossborder Badau 2019 memiliki target kunjungan 6.500 orang wisatawan. Slot untuk wisman sekitar 1.500 orang. Selain memberikan kemudahan masuk, festival juga melakukan branding masif.

Selain menyebar flyer dan baliho, festival disounding melalui televisi hingga radio. Untuk radio Cats FM, Kuching, Malaysia, dengan durasi publikasi 24 kali dalam sehari. Branding dilakukan selama sebulan penuh.

“Beragam cara yang dilakukan saling berkesinambungan. Semuanya pasti membawa impact positif bagi pergerakan wisatawan asal Malaysia. Dengan banyaknya potensi experience yang ditawarkan, kami ucapkan selamat datang bagi warga Negeri Jiran di Kapuas Hulu. Enjoy Badau,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN tersebut.(***)

No More Posts Available.

No more pages to load.