Instagramablenya Nusliko dan Asiknya Kawasan Transmigrasi Wairoro Halmahera Tengah

oleh -2,805 views

KAHYANGAN.NET, HALMAHERA TENGAH-Halmahera Tengah ternyata punya tempat yang asik untuk dikunjungi. Tempat tersebut adalah Telaga Nusliko yang dililit oleh hutan Mangrove kawasan wisata alam, pantai yang cantik. Yang pasti, asik banget itu untuk foto-foto ( selfi ) dengan pemandangannya yang lepas menuju samudera Pasifik.

“Ini merupakan program prioritas pengembangan pariwisata Bapak Bupati kami .Kawasan ini menjadi primadona karena memiliki satu simpul hingga Goa Boki Maruru membentanga kawasan ini kami beri nama kawasan wisata Delek Were Nusliko Park. Cakupannya hingga ke pantai bagian selatan dengan hamparan pasir fan pantai yang indah,”kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Halmahera Tengah Mohammad Adam.

Posisi Nusliko juga sangat strategis dengan pusat kota Halmahera Tengah. Nusliko tepatnya ada di Kota Weda yang merupakan ibukota baru Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Kata Adam, selain untuk pariwisata salah satu upaya untuk mencegah degradasi lingkungan akibat pembangunan fisik yang tidak terkontrol adalah mempertahankan dan memanfaatkan keberadaan ruang terbuka hijau seperti hutan kota menjadi ekowisata.

“Kami ada tiga kawasan yang berpotensi menjadi hutan kota yaitu kawasan Telaga Nusliko di Desa Nusliko, kawasan hutan mangtove rendah Desa Were, atau teluk weda dan kawasan mangrove di Desa Fidi Jaya. Untuk Nusliko ini akan kami kemas dengan gapura-gapura baru dan perahu kecil. Jadi semakin instagramble untuk anak muda,”kata Adam.

Selain itu, masih kata Adam, banyaknya objek wisata menarik yang dimiliki Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara (Malut) membuat kabupaten itu belakanga ini semakin diminati wisatawan mancanegara, terutama yang dalam perjalanannya menggunakan kapal pesiar. “Mereka juga sering menikmati Nusliko ini, jadi kini Halmahera Tengah semakin terbuka,”katanya.

Adam memberikan informasi bahwa pada Januari 2019 sudah ada pula wisatawan mancanegara menggunakan kapal pesiar yang menjadwalkan kunjungannya di kawasan gugusan pulau Jiew hingga Pulau Sains Halmahera Tengah yang bersinggungan dengan Kabupaten Raja Ampat. Ini nantinya di masa mendatang akan semakin banyak wisatawan mancanegara menggunakan kapal pesiar yang berkunjung ke daerah itu, karena keindahan objek wisatanya sudah dikenal luas diluar negeri karena keunggulan wilayahnya.

Adam memaparkan, kawasan wisata Halteng kami tetapkan tiga simpul pengembangan yaitu Gerbang Pasifik cakupannya adalah kawasan Pulau Gebe dengan pulau pulau kecil yg membentang ke arah kawasan Raja Ampat.

Yang kedua, masih kata Adam, Pasifik Park cakupanya wilayah patani fan pulau terdepan indonesia yaitu pulau jiew, memiliki habitat buring endemik dunia hanya berada di pulau yang satu ini. Atraksinya adalah Burung Emas Pasifik pulau moor yang dikenal dengan rumah mewahnya habitat Penyu pasifik yang melakukan aktifitas kehidupanya di daratan.

Pulau ini dililit oleh pesisir pantainya dengan Pasir Putih yang halus dan bersih. Selain itu ada Pulau Sayafi, pulau ini dikenal dengan pulau penyimpan harta karun karena pulau ini terdapat barang-barang peninggalan perang dunia kedua hingga ke ke pulau moor ada kapal di dasar laut ada juga sebuah sumber air tawar di tepian pantai yg bersih.

Kawasan Patani merupakan kawasan permukiman penduduk patani yang kebudayannya sangat santun selalu menerima tamu bagai sahabat lama yang baru jumpa ini memilikj sumber air mineral sangat berlimpah.

Tidak bisa dibayangkan bila sumber air ini dikelola untuk kebutuhan transportasi laut lintasan samudera kapal kapal pesiar maupun cargo yang melintasi samudera pasifik.

Sekain itu ada Simpul Delek Were yaitu dari lawasan agro wisata Wairoro hingga Goa Boki Maruru memiliki potensi wisata cukup menjanjilan utk dinikmati

Maka, masih kata Adam, untuk mengantisipasi semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Halmahera Tengah sekaligus memberi kenyamanan kepada setiap wisatawan yang berkunjung ke daerah itu, Pemkab setempat terus berupaya membenahi infrastruktur di semua objek wisata yang ada. Untuk pembenahan infrastruktur di objek wisata itu, Pemkab Halmahera Tengah mengupayakan dukungan penganggarannya dari pemerintah pusat, kepada kementerian terkait, karena APBD daerah ini sangat terbatas dan banyak program pembangunan yang harus dibiayai, khususnya yang terkait dengan kepentingan masyarakat. “Kami yakin pariwisata Halmahera Tengah akan menjadi unggulan,”katanya.

Adam menambahkan, Pemkab Halmahera Tengah mengharapkan pula keterlibatan para investor, baik dari dalam maupun luar negeri dalam pengembangan objek wisata di daerah itu dan bagi investor yang berminat akan diberikan berbagai kemudahan, di antaranya kemudahan perizinan. “Karena ini akan juga mensejahterakan masyarakat kami,”kata Adam.

Ada destinasi lagi yang menarik dikunjungi adalah Agro Wisata Buah Naga Halmahera Tengah. Destinasi ini mengajak langsung wisatawan untuk berinteraksi dengan kebun Buah Naga dan bisa memakannya langsung di lokasi. Tepatnya di Wairoro.

Jika biasanya kita melihat pantai di sepanjang jalan Nusliko, begitu juga berbeda pada perjalanan menuju Weda, saat mulai memasuki Wairoro yang akan kita temui adalah Pegunungan karena memang daerah dataran tinggi. Rasanya sejuk seperti sedang wisata ke Puncak Pass. Pasir Pantai tergantikan oleh hamparan warna hijau di mana-mana. Pegunungan di kanan kiri, Sapi, Kerbau yang merumput. Tanahnya subur. “Tempat ini akan menjadi atraksi tambahan. Karema buah Naga alamiah ini sangat enak, dan sudah banyak wisatawan yang terpukau dan selalu datang ke tempat ini, jadi ada pengalaman baru yang bisa dinikmati di Wairoro di Kebun Buah Naga ini. Silahkan datang ke Halmahera Tengah,”kata Adam.

Menteri Pariwisata Arief Yahya di berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa setiap daerah harus menjaga destinasi dengan baik. Arief juga mengatakan bahwa dalam menggali potensi pariwisata dan mendatangkan banyak wisatawan memang diperlukan berbagai strategi. Salah satunya adalah strategi branding. Oleh karena itu, Menpar mengajak pemerintah daerah dan pelaku usaha bidang turisme untuk serius menggarap branding.

Menurutnya, branding adalah hal penting dalam mengenalkan destinasi wisata ataupun industri penunjangnya. “Apabila branding itu direalisasikan, maka menjadi sebuah reputasi bagi daerah,” ujar Arief Yahya.

Arief menambahkan, branding merupakan bentuk janji kepada konsumen atau wisatawan. Ia mencontohkan branding untuk mendongkrak Ubud, sebuah kecamatan di Kabupaten Gianyar, Bali yang menggunakan branding Ubud: The Heart of Bali.

Faktanya, branding tersebut memberi kesan mendalam bagi wisatawan teradap Ubud yang memiliki produk, proses, dan filosofi yang mengutamakan alam dan budaya. “Sudah tertanam dalam benak konsumen atau wisatawan bahwa Ubud menjadi The Heart of Bali,” papar Arief Yahya.

Arief Yahya dalam kesempatan ini mengingatkan pemerintah daerah dan pelaku industri wisata bahwa branding merupakan bagian dari investasi. “Jadi bukan cost. Return-nya (branding) akan lebih besar di masa yang akan datang. Halmahera Tengah juga harus sudah memulai membangun branding terhadap wisatawan,” jelasnya.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.