ATAMBUA – Crossborder Music Festival Atambua 2019 sesion II segera digelar. Acara akan berlangsung di Lapangan Simpang Lima Atambua, Jumat (28/6) mendatang. Kegiatan diprediksi bakal meriah. Terlebih, beragam promosi sudah dilakukan sejak jauh hari.
Selain panggung musik, kegiatan ini juga akan diisi dengan bazar beragam produk. Seperti kerajinan tangan atau souvenir, produk-produk fashion dan kuliner. Semua keseruan semakin lengkap dengan hadirnya dance entertainment.
Bupati Belu, Willybrodus Lay, mengaku optimis Crossborder Music Festival Atambua 2019 sesion II bakal meriah dan menyedot banyak wisatawan. Terlebih, Kementerian Pariwisata cukup gencar mempromosikan kegiatan tersebut.
“Strategi Kemenpar untuk mensukseskan kegiatan itu sangat luar biasa. Beragam bentuk promosi dilakukan agar masyarakat tahu dan datang ke lokasi acara. Selain menyebar pamflet, panitia juga melakukan siaran langsung dengan RRI,” ujarnya, Selasa (25/6).
Dengan mengudaranya sosialisasi tersebut di RRI, diharapkan para pendengar tertarik untuk hadir pada konser tersebut. Tak hanya itu, SMS Blast bekerjasama dengan operator di Timor Leste, turut mendukung dengan menyebarkan pengumuman pada seluruh pengguna produknya.
Tak hanya itu, ada pula pemasangan billboard di Giant Lecidere Timor Leste, serta flyering di kota dan perbatasan. Termasuk pemasangan spanduk dan umbul-umbul di perbatasan Wini, Motaain, dan titik strategis Atambua.
“Promosi yang dilakukan untuk konser musik perbatasan Atambua ini benar-benar total dan menyasar semua lini. Saya benar-benar berterimakasih atas support Kemenpar. Ini luar biasa, dan saya yakin hasilnya pun tidak mengecewakan,” imbuhnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Crossborder Music Festival Atambua 2019 sesion II akan menghadirkan grup Band Kotak. Ada juga penampilan para jawara Band Competition Crossborder Music Festival 2019 sesion 1. Yaitu Illumia Band (juara 2) dan Panglima Band (juara 1).
“Kegiatan juga akan dimeriahkan oleh bintang tamu Andmesh & Gerson. Kami berharap penampilan semua pengisi acara bisa menghibur seluruh pengunjung,” ungkapnya, diamini Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III, Muh. Ricky Fauziyani.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, digelarnya Konser Musik Perbatasan Atambua tak lain dimaksudkan untuk menjaring wisatawan mancanegara. Khususnya dari Republik Demokrasi Timor Leste, terutama yang tinggal di daerah perbatasan.
Namun demikian, lanjut Arief, konsep crossborder tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.
“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” tandasnya.(*)