Jember – Ribuan penonton dibuat gemas dengan tingkah anak-anak yang menjadi peserta Kids and Artwear Carnival pada gelaran Jember Fashion Carnival (JFC) 2019, Jumat (2/8) sore. Beragam kostum ksatria mereka peragakan, lengkap dengan duplikat senjata. Sebagian diantaranya mengangkat tema budaya, sehingga kegiatan tersebut terkesan lebih semarak.
Dilibatkannya anak-anak pada kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan seni budaya sejak dini. Sekaligus untuk merangsang jiwa kreatif, sehingga nantinya bisa menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan.
Demi kenyamanan peserta, sebagian diantaranya ditemani orangtua yang juga berdandan nyentrik. Selaras dengan tema kostum yang dikenakan buah hatinya. Yang pasti, seluruh peserta terlihat sangat siap mengikuti event keren tersebut. Mereka pun tampak sadar kamera dan langsung pose begitu sampai di depan para fotografer.
Ketua Calendar of Event (CoE) Kemenpar, Esthy Reko Astuty mengatakan, tahun ini JFC sudah memasuki musim ke-18. Karnaval bertaraf internasional ini mengangkat tema Tribal Grandeur, yang berarti keagungan suku-suku bangsa di dunia.
“Ada delapan defile suku bangsa yang tampil pada JFC 2019. Yakni Aztec (Meksiko), Mongol (Mongolia), Zulu (Afrika Selatan), Viking (Norwegia), Karen (Thailand), Polynesia, serta Indonesia yang diwakili Suku Minahasa (Sulawesi Utara) dan Hudoq (Kalimantan Timur),” ungkapnya.
Esthy menambahkan, JFC 2019 lebih spesial dari tahun-tahun sebelumnya karena kali ini diikuti pula oleh Anne Avantie. Desainer papan atas Indonesia yang akrab disapa Bunda Anne itu hadir memberikan suntikan semangat baru untuk JFC 2019. Ia bahkan membawa 25 karya yang diberinya tema ‘Selalu di Hati’.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, JFC 2019 dihelar dengan sejumlah rangkaian acara. Setelah pembukaan pada Kamis (1/8), digelar Pets Carnival. Kemudian Kids dan Artwear Carnival pada Jumat (2/8), lalu Wonderful Archipelago Carnival Indonesia pada Sabtu (3/8), dan puncaknya Grand Carnival pada Minggu (4/8).
“Acara puncak akan diisi dengan menampilkan defile suku bangsa di dunia yang akan memenuhi catwalk sepanjang 3,6 kilometer. Penonton bisa menikmati kostum-kostum yang tak biasa, dengan corak dan warna yang menarik,” tegasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sangat mengapresiasi penyelenggaraan JFC yang semakin memperkuat posisi Jember sebagai kota karnaval terbaik di Indonesia. Karnaval yang mendapat penghargaan internasional ini juga menjadi magnet untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jember yang tahun lalu dikunjungi sekitar 1,1 juta wisatawan.
âJFC 2019 masuk dalam top-10 CoE Wonderful Indonesia yang digelar di seluruh Tanah Air. JFC tetap menjadi salah satu andalan dalam upaya mencapai target kunjungan 20 juta wisman dan 270 juta pergerakan wisnus,â kata Menpar Arief Yahya.
Menpar juga mengingatkan agar penyelenggaraan JFC tak lepas dari keseimbangan antara nilai budaya atau atraksi (cultural value) dengan nilai komersial (commercial value) untuk menjaga CEO Commitment (consistency).
â3C itu sudah Saya tetapkan menjadi standar dalam membuat event. Dan JFC sudah memenuhinya. Saya berharap event-event lain di Indonesia juga mengikuti,â pungkasnya. (*)