KAHYANGAN.NET– Potensi devisa sebesar USD55,1 Juta menunggu di Tiongkok. Tepatnya lewat China International Travel Mart (CITM) 2018. Kementerian Pariwisata pun menjemput bola. Program Business to Business dan Business to Consumer siap digulirkan.
CITM 2018 akan bergulir 16-18 November. Venue di Shanghai New International Expo Center (SNIEC), No.2345 Longyang Road, Pudong New Area, Shanghai, 201204, Tiongkok. Potensi devisa USD55,1 Juta, adalah hasil kalkulasi dari potensi transaksi 55 Ribu pax yang dimiliki pariwisata Indonesia.
“CITM 2018 digelar lebih meriah. Market di sini sangat menjanjikan. Jumlah pesertanya naik signifikan. Dengan postur besar yang dimiliki, ada potensi inkam USD55,1 Juta. Sebab, jumlah target transaksinya juga naik dari signifikan dari tahun sebelumnya,” ungkap Deputi Bidang Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, Sabtu (10/11) malam.
CITM 2018 diikuti sekitar 102 negara. Angka ini naik dari 2017 yang diikuti 71 negara. Jumlah booth peserta membengkak jadi 2.500 atau naik 837 spot dari 2017. Pada tahun ini, CITM juga membidik 70.000 pengunjung dan 2.000 exhibitors.
“Potensi yang ditawarkan CITM tahun ini sangat menjanjikan. Peluang ini tentu akan kami optimalkan. Dan, kenaikan target transaksi 22% sangat realistis. Sebab, kami sudah memiliki kalkulasi detail. Dengan kondisi seperti ini, kami sangat optimistis menatap CITM 2018,” terang Nia lagi.
Mengoptimalkan market, Wonderful Indonesia juga turun dengan kekuatan besar. Total ada 40 industri dan 10 Dinas Pariwisata yang dilibatkan. Backgroundnya pun sangat beragam. Table industri pariwisata dihuni 2 maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Jumlah Travel Agent/Tour Operator ada 27. Mereka berasal dari 10 provinsi di Indonesia.
Industri pariwisata Indonesia juga menyertakan akomodasi melalui 9 hotel. Rinciannya, ada 5 hotel dari Bali, 3 hotel asal Jakarta, dan slot sisa berasal dari Sulawesi Tenggara. Bergabung juga 2 dive operator, yaitu PT Wakatobi Dunia Air (Sultra) dan PT Caputra Bumi Bahari/Quicksilver (Bali). Selain itu, badan promosi BPPD Jawa Barat.
Slot Dinas Pariwisata/Pemerintah Daerah total mengirimkan 23 delegasi. Kapasitas 9 delegasi ini dimiliki Pemerintah Kabupaten Tambrauw. Lalu, masing-masing 3 delegasi dikirimkan Dispar Provinsi Bali dan Dispar Provinsi Sulawesi Tenggara. “Komposisi peserta CITM dari Indonesia sangat ideal. Mereka akan menawarkan berbagai potensi yang dimilikinya, termasuk beragam paket wisata menarik,” tegas Nia.
Digelar 3 hari, ada beragam aktivitas yang dilakukan sepanjang event. Digelar mulai pukul 10.00 waktu setempat setiap harinya, Wonderful Indonesia akan menggelar business meeting. Ada juga coffee corner dan workshop batik. Kegembiraan ditegaskan melalui virtual reality and games corner hingga cultural performance.
“Tiongkok ini pasar besar. Optimalisasi agenda sudah kami lakukan. Konsep paviliun terbaik juga sudah disiapkan. Harapannya, publik di Tiongkok tertarik lalu membuat deal-deal besar,” ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kementerian Pariwisata Vincensius Jemadu.
Menegaskan eksotisnya destinasi, Kapal Pinisi pun dipajang di paviliun Indonesia. Menyertakan daerah secara massal, beragam cultural performance terbaik ini pun siap saji. Bali menampilkan Tari Janger dan Cenderawasih, lalu Aceh menyajikan Tari Bungong Jeumpa, dan Jakarta memamerkan Tari Lenggang Pertiwi. Untuk Jawa Timur menampilkan Tari Jathil dan Kundaran, Jawa Barat menampilkan Jaipong.
Daftar Tarian semakin panjang. Sumatera Barat ikut menampilkan Tari Ketipak Ketipung, lalu ada Tarian Sik Sik Sibatumanikam dari Sumatera Utara. Parade musik yang ditampilkan juga sangat beragam. Jawa Barat menampilkan Rampak Gendang dan Perkusi Nusantara.
“Selain alam, Indonesia ini sangat kaya budaya. CITM ini peluang terbaik untuk memamerkan budaya Indonesia. Profil event bagus,” ujarnya.
Tiongkok pada 2017 memberikan kontribusi kunjungan 1,97 Juta wisatawan. Angka ini tumbuh 35% dari tahun 2016. Lalu, target besar 2,62 Juta pun dibidik tahun 2018 ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Tiongkok tetap menyediakan potensi besar bagi pariwisata Indonesia. Ketersediaan aksesibilitas juga memadai dengan pertumbuhan seat 2,3 Juta ke seluruh destinasi di Indonesia.
“Tiongkok pasar yang sangat penting bagi Indonesia. CITM ini treatment paling efektif untuk menaikan angka kunjungan wisatawan Tiongkok. Posturnya memang sangat bagus. Lebih menarik, aksesibilitas juga bagus. Ketersediaan seat sangat kompetitif,” tutup Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan menjadi #TheBestMinistryOfTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok. (*)