TABANAN – Kapasitas dan kualitas SDM bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, ditingkatkan Kemenparekraf/Baparekraf lewat program Bimbingan Teknis (Bimtek) SDM Ekonomi Kreatif Fotografi dan Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), Sabtu (5/12/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh Analis Koordinator Edukasi II/Analis Kebijakan Ahli Madya Jemmy Alexander. Menurutnya, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Bahkan ada beberapa yang sempat tutup total beberapa waktu lalu.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan berkelanjutan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif dan pelaku pariwisata di Kabupaten Tabanan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, I Gede Sukanada, mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pemerintah pusat khususnya Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf/Baparekraf.
“Dengan adanya sinergitas antara pusat dan daerah, kita rasakan sekarang. Kita mengalokasikan posisi sumber daya terkait dengan yang namanya teknologi,” ujar I Gede Sukanada.
Gede Sukanada menambahkan, kegiatan BISA adalah kegiatan yang sudah merakyat.
“Pariwisata berjalan tidak hanya dari satu segi saja tetapi banyak sektor seperti keamanan, kenyaman, kebersihan, kesehatan dan lain sebagainya,” katanya.
Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh. Ricky Fauziyani menerangkan, penyelenggaraan Bimtek fotografi dan Gerakan BISA dikreasi untuk mengakselerasi pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Gerakan ini juga sebagai bentuk dukungan dan penguatan terhadap industri pariwisata di Kabupaten Tabanan,” katanya.
Di sisi lain, Ricky menjelaskan Bimtek fotografi diselenggarakan dengan narasumber berkompeten yang merupakan fotografer bersertifikat yakni Agus Darmika yang langsung mengaplikasikannya di Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
Bimtek fotografi dan Gerakan BISA akan mendukung penuh kebangkitan pariwisata Kabupaten Tabanan yang terdampak Covid-19. Keduanya merupakan sinergi apik untuk menggeliatkan kembali industri pariwisata Tabanan.
“Bimtek fotografi menjadi pemikat wisatawan, sementara Gerakan BISA menjadi pedoman pengelola destinasi dan wisatawan untuk dapat melakukan perjalanan wisata yang aman di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” terangnya.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya mengungkapkan, program BISA dan Bimtek akan memperkuat posisi destinasi wisata dan ekonomi kreatif yang berada di Desa Mekarsari di masa pandemi ini.
“Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesiapan Desa Mekarsari dalam menyambut wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru terus ditingkatkan melalui program BISA. Sementara program Bimtek fotografi merupakan stimulus bagi mereka untuk melakukan branding dengan konten-konten yang semakin bagus,” ungkap Wisnu.
Program Gerakan BISA, Wisnu melanjutkan, sebagai dasar bagi destinasi wisata agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung.
“Sebab, program Gerakan BISA ini menjadi implementasi penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata. Pogram Gerakan BISA juga memberikan transformasi pengetahuan baru melalui audiensi. Melalui Gerakan BISA kami juga berupaya untuk terus meningkatkan kualitas destinasi wisata,” tutupnya