BANYUWANGI – Pantai Marina Boom, Banyuwangi, berubah menjadi semarak, Sabtu (12/10). Sebab, 1.300 orang menari mengikuti Festival Gandrung Sewu 2019. Secara bersama, mereka menari Gandrung, tarian khas Banyuwangi.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Gandrung Sewu merupakan diplomasi budaya generasi muda di Banyuwangi. Penari-penari dari penjuru desa di Kabupaten Paling ujung Timur Pulau Jawa ini berkumpul dan menari bersama tari kebanggaan mereka, Tari Gandrung.
“Kami terus beri semangat ke 1300 pelaku seni yang terlibat dalam Gandrung Sewu. Setiap latihan besarnya, kita memotivasi seluruh penari dan pelatih yang berupaya keras menyiapkan ajang kolosal ini sejak 3 bulan lalu,” ujarnya.
Azwar Anas menambahkan, para penari yang tampil di Gandrung Sewu lebih dari 50 persen adalah penari baru. Hal ini, kata dia, sebagai upaya regenerasi penari Gandrung di Banyuwangi. Diplomasi seni dan budaya pun berlanjut ke generasi selanjutnya.
“Kami ingin agar seni budaya lokal seperti Gandrung ini tetap lestari, caranya dengan mencetak penari-penari baru di Banyuwangi. Memang lebih susah dalam latihannya, namun kelanjutan budaya lokal lewat seniman muda ini harus tetap kita laksanakan,” katanya.
Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty, menilai Gandrung Sewu sudah menjelma menjadi kebangaan buat Banyuwangi.
“Yang membuat hebat Festival Gandrung Sewu adalah regenerasi. Banyuwangi selali memikirkan regenerasi penari. Hal ini membuat Tari Gandrung akan terus lestari. Akan semakin diterima oleh generasi muda. I I sebuah cara yang luar biasa,” tambahnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani menambahkan, Gandrung Sewu mempertegas status Banyuwangi sebagai kota festival.
“Banyuwangi sangat luar biasa dalam mengemas atraksi. Buktinya, mereka miliki 99 event besar. Beberapa event bahkan sudah masuk dalam Calendar of Event Kemenpar. Salah satunya Gandrung Sewu. Perhelatan ini bukan hanya kolosal. Tetapi juga dinanti wisatawan dan masyarakat Banyuwangi sendiri,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memiliki penilaian yang sama. Menurutnya, Banyuwangi adalah contoh daerah yang bisa memaksimalkan potensi wisatanya.
“Banyuwangi mampu memaksimalkan sektor pariwisata. Impact-nya positif buat perekonomian. PAD mereka melesat. Hotel-hotel tumbuh. Akses pun begitu. Banyuwangi kini memiliki bandara dengan rute direct flight internasional. Cara Banyuwangi mengelola pariwisata perlu dicontoh,” katanya. (**)