Keren, Festival Hudoq Crossborder 2019 Kembali Pecahkan Rekor Muri

oleh -1,553 views

MAHAKAM ULU – Festival Hudoq Cross Border tahun 2019 Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kembali digelar. Dibuka langsung oleh Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, Kamis (24/10), gelaran ini dimulai di Lapangan Kampung Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun.

Yang istimewa, tahun ini festival ini kembali menorehkan sejarah. Festival budaya ini kembali mencetak Rekor MURI dengan menyuguhkan tarian Hodoq selama 24 jam nonstop.

“Pada 2018 lalu Pagelaran Hudoq Crossborder telah memecahkan rekor MURI dengan penampilan penari terbanyak yaitu 2000 penari
Dan Tahun ini (2019) kami kembali memecahkan MURI dengan Rekor yang akan dibuat adalah tarian Hudoq selama 24 jam dan merupakan tarian dengan durasi terpanjang,” kata Bupati Bonifasius, Kamis (24/10).

Dalam sambutannya, Boni mengatakan siap menjadikan gelaran Festival Hudoq sebagai atraksi pariwisata nasional. Apalagi festival ini telah menjadi agenda rutin tahunan di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut.

“Mewakili Pemkab Mahulu, saya mengucapkan ribuan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran serta semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan event kebanggan warga Mahulu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah memberikan dukungannya kepada kami,” ucapnya.

Disamping itu, menurutnya keberhasilan festival ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Baik itu Pemerintah Provinsi Kaltim, masyarakat, serta khususnya Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Festival Hudoq Cross Border ini merupakan dukungan terbaik dari Kemenparekraf yang terus mengangkat pariwisata di perbatasan, khususnya di Mahulu,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kristina Tening mengatakan, tarian ini akan melibatkan peserta dari berbagai pihak. Baik itu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, juga masyarakat setempat.

Adapun kecamatan yang terlibat dalam festival ini adalah Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, Laham, Long Bagun dan Long Hubung dari 50 kampung se-Kabupaten Mahulu.

“Kegiatan ini juga mewujudkan simbol kebersamaan masyarakat Mahakam Ulu. Serta menjadi ikon pariwisata yang bisa terus mendatangkan wisatawan. Apalagi ini area perbatasan yang sangat berpotensi mendatangkan wisatawan,”katanya.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani jalur perbatasan menjadi salah satu jalur tercepat mendatangkan wisman ke Indonesia. Apalagi daerah perbatasan kini telah didukung oleh infrastruktur yang mumpuni.

“Hal ini sesuai dengan intruksi bapak Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Kami akan terus mendorong daerah perbatasan untuk mengembangkan diri menjadi destinasi yang mumpuni. Karena daerah perbatasan relatif lebih mudah dijangkau dari negara tetangga kita,” papar Rizki yang diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenparekraf Fahmizal.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.