MALAKA – Festival Wonderful Indonesia di PLBN Motamasin, 6-7 September, dimanfaatkan untuk mengangkat potensi lokal. Salah satunya adalah Marungga. Tanaman ini dihadirkan dalam berbagai bentuk kuliner.
Marungga lebih dikenal dengan nama kelor. Di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Marungga tumbuh subur. Masyarakat setempat pun banyak yang menanam Marungga. Awalnya, Marungga ditanam karena daunnya bisa dijadikan sayuran oleh masyarakat.
Seiring terbentuknya kelompok tani dan suksesnya panen tahun 2016, jumlah Marungga yang ditanam kian banyak. Olahan dari tanaman jenis ini pun mulai diproduksi. Dan hasil kreasinya bisa dilihat di salah satu booth Festival Wonderful Indonesia di PLBN Motamasin, Malaka.
Olahan yang dihadirkan di Festival Wonderful Indonesia Motamasin antara lain Stik Marungga, Teri Marungga, kacang yang dicampur Marungga, dan kreasi lainnya.
“Salah satu harapan kita dari Festival Wonderful Indonesia ini adalah bisa mengangkat potensi lokal. Dalam hal apa saja. Seperti manmade, budaya, kuliner dan lain-lain. Kita juga memberikan hiburan. Tujuannya, agar pelintas batas dari Timor Leste ke Indonesia atau sebaliknya mampir di sini,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani, Sabtu (7/9).
Ricky menambahkan, olahan kreasi dari Marungga bisa menjadi buah tangan buat para pengunjung yang hadir di PLBN Motamasin. Termasuk para pelintas batas dari Timor Leste.
“Kalau sudah sampai di PLBN Motamasin, pelintas batas silahkan mampir. Di sana ada buah tangan yang bisa dibawa pulang. Salah satunya makanan hasil kreasi dari Marungga. Olahan ini termasuk sulit dicari di tempat lain. Jadi wajib dibeli,” papar Ricky.
Kuliner olahan dari Marungga ini dihadirkan ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Malaka. Booth lainnya diisi oleh OMK Wemasa, L- tari distro, L – tari snack, Rumah kreatif, AHS shop, tanaman hias, kosmetik La Tulipe, PKK dan lainnya.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani berharap Festival Wonderful Indonesia bisa memberikan dampak positif buat masyarakat di sekitar perbatasan.
“Salah satu indikasi suksesnya event adalah memberikan dampak ke masyarakat. Khususnya, dampak secara ekonomi. Oleh sebab itu, di setiap event crossborder yang kita gelar kita ingin ada keterlibatan masyarakat sekitar,” papar wanita berhijab itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya membenarkan hal tersebut. Menurutnya sebuah harus memiliki commercial value, economic value, dan creative value.
“Event yang bagus harus memiliki kreativitas dan komersial value. Baru sesudah itu akan ada economic value. Namun, untuk mencapai itu butuh kerjasama, dukungan dari stakeholder. Festival Wonderful Indonesia akan berlangsung hingga Oktober. Masih banyak keseruan yang dihadirkan. Kita berharap event ini bisa dimaksimalkan,” paparnya.(***)