LABUAN BAJO – Selama ini, Labuan Bajo dikenal identik dengan Komodo. Namun, Labuan Bajo juga memiliki ikon pariwisata baru. Namanya Lomba Balap Perahu. Event ini dilaksanakan Pulau Seraya, Desa Seraya Meranu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT.
Lomba Balap Perahu Pulau Seraya adalah tradisi tahunan. Kali ini, digelar, Selasa (11/6) siang. Spot yang dipilih, sekitar perairan pulau Seraya. Letaknya di sebelah Utara Kota Labuan Bajo.
Masyarakat dan wisatawan langsung dibuat happy. Semua dimanjakan dengan sajian lomba perahu khas Labuan Bajo. Tidak ada hadiah yang diperebutkan. Namun, tradisinya cukup menarik minat banyak peserta.
Sebanyak 30 perahu ikut dalam tradisi lomba tersebut. Di antaranya, 16 perahu dengan kapasitas 14 Paarden Kracht (PK) dan 14 perahu kapasitas 10 PK.
Perahu-perahu yang digunakan itu merupakan perahu milik warga desa yang berprofesi sebagai nelayan.
Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Hiramsyah S Thaib mengatakan, penyelenggaraan lomba perahu dimaksudkan untuk mengenalkan kearifan lokal ke wisatawan.
“Juga sebagai wujud penghormatan kepada semangat leluhur yang tinggi. Perlombaan ini benar-benar unik, karena wisatwan bisa menyaksikan nelayan berlomba di perahu. Semuanya berlomba lebih cepat satu sama lain,” ujar Hiramsyah, Kamis (13/6).
Keunikannya tak berhenti di situ. Pesta rakyat yang diselenggarakan atas dana swadaya masyarakat desa Seraya Maranu ini juga menyuguhkan daya tarik lain. Perahu-perahu yang berpartisipasi dalam perlombaan tersebut juga diberi nama. Ada nama-nama pembalap MotoGP seperti Pedrosa dan.Rossi. ada juga nama lain seperti Cari Dia, Siapa Takut dan Pemburu Dollar.
Kadisparbud Kab. Manggarai Barat, Agustinus Rinus, yang hadir membuka acara tersebut juga ikut bersuara. Menurutnya lomba balap perahu bakal menjadi ikon baru destinasi pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata nasional (KSPN) Labuan Bajo.
Strategi untuk melambungkan even ini sudah dirancang. Salah satunya, promosi dan kerjasama dengan biro perjalanan wisata.
“Kalau direncanakan dengan baik dan dipromosikan, saya yakin lomba balap perahu menjadi ikon baru,” ujarnya.
Direktur Destinasi Pariwisata BOP Labuan Bajo Flores, Herybertus G.L. Nabit, juga seirama. Saat hadir dibtenfa acara, dia mengatakan bahwa kehadirannya dalam acara tersebut sebagai bagian bentuk dukungan. Dia mengaku siap membuka diri dan mendorong lomba balap perahu menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik untuk ditonton.
“Kehadiran kami tidak sekedar menyaksikan balapan perahu ketinting. Di sini kami menyaksikan bagaimana inisiatif masyarakat tumbuh dan tetap dikembangkan,” katanya.
BOPLBF dan Jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat yang hadir dalam kesempatan tersebut sepakat untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai pengembangan event tahunan ini. Muaranya, mendorong manfaat bagi masyarakat setempat dan pariwisata Manggarai Barat.
Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung mengangkat emoji tiga jempol. Baginya, keseruan itu sangat bagus untuk dijadikan atraksi menyambut wisatawan.
“Bayangkan ada atraksi budaya dipadukan dengan wisata bahari dan sport tourism. Pasti sangat menarik. Dan semuanya bisa disaksikan di Labuan Bajo, NTT,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (*)