SANUR – Opening Sanur Village Festival (SVF) 2019, Rabu (21/8) malam, di Pantai Matahari Terbit, Bali cukup mengharukan. Tiba-tiba Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta dan berharap agar Menpar Arief Yahya hadir kembali di SVF 2020 yang ke-15. Statemen itu diungkapkan langsung di atas panggung di depan publik.
Tentu, ini mengagetkan. Cok Ace —sapaan akrab Wagub Bali itu— menyampaikannya dalam mimik dan nada serius.. Di depan ratusan kamera media, ribuan warga, di atas stage, di hadapan tokoh-tokoh penting pariwisata Bali, dan pelaku industri di Pulau Dewata itu.
Dia juga menyebut, inilah Menteri Pariwisata yang 5 tahun berturut-turut, tanpa bolong, hadir dan membuka Sanur Village Festival sejak 2015, sampai 2019. Events yang masuk top 10 Calendar of Event Nasional ini memiliki sejarah panjang dalam Bali Recovery, pasca bom Bali yang menghancurkan nama Bali kala itu.
Hingga kini menjadi annual events yang semakin lama semakin masuk di hati wisatawan. Mendengar kata-kata Cok Ace itu, Menpar Arief Yahya yang duduk bersebelahan dengan Menteri Koperasi dan UMKM pun tertunduk, tersipu. Dia hanya menempelkan kedua telapak tangan di depan ulu hati, lalu membungkukkan kepala, leher, sampai separoh badan.
Di luar panggung, setelah Opening Ceremony SVF 2019 itu pun, saat dikonfirmasi media pun Cok Ace konsisten dengan statemennya. “Bukan hanya di event SVF ini beliau selalu hadir. Di setiap momen penting di Bali beliau selalu hadir. Saya sebagai Ketua PHRI dan Ketua BPPD Bali juga mudah menghubungi dan berkomunikasi sama beliau,” tegas Cok Ace.
“Saya mewakili masyarakat Bali berharap agar beliau masih menduduki Menteri Pariwisata lagi untuk periode ke-2. Kami merasakan kehadiran beliau dalam segala hal di pariwisata,” ungkap Wagub Cok Ace, tokoh yang sangat dihormati dalam pariwisata Bali.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana, dan Ketua Umum Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra. Semuanya kompak mendoakan Arief Yahya menjadi Menpar lagi.
Alasannya pun senada. Totalitas kinerja dan perhatian Arief Yahya juga mengharukan para pelaka industri pariwisata di Bali.
Cerminannya bisa dilihat dari perjalanan Sanur Village Festival (SVF). Dalam lima tahun masa jabatan, tidak sekalipun Menpar absen. Menteri asal Banyuwangi itu selalu hadir. Selalu datang dan memberikan dukungan.
Ketua Bali Tourism Board (BTB), IB Agung Partha Adnyana menyebut, Arief Yahya punya skill manajerial yang mumpuni. Dia bukan orang Bali, tapi dia dengan sadar menempatkan Bali sebagai ujung tombak pariwisata Indonesia. Maka perhatiannya ke Bali luar biasa. Ini adalah soal kemampuan manajerial sebagai pemimpin industri, yang terus mendorong agar terus maju berkembang.
“Saya rasa totalitas kinerja Pak Arief Yahya dalam lima tahun terakhir bisa dilihat semua orang. Beliau benar-benar sosok pejabat yang tidak hanya menunggu laporan di belakang meja. Tetapi lebih senang turun ke lapangan, melihat langsung kondisi yang ada, dan menghadiri event-event pariwisata,” ungkapnya.
Selama mengenal Arief Yahya, Gus Agung menilai bahwa Arief Yahya adalah salah satu pejabat yang paling gampang dihubungi. Gampang diajak sharing, dan tidak pernah menolak jika diajak diskusi. “Intinya, beliau selalu mensupport daerah dalam mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki,” tambahnya.
Ketua Umum SVF Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau Gusde bahkan merasa tak ada sosok sekelas dia yang bisa mengimbangangi gerak langkah dan ide-ide besar Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata. Terbukti, banyak penghargaan yang diterima beliau selama menjabat sebagai Menteri Pariwisata.
“Setiap tahun beliau mengukir prestasi dan mendapat penghargaan. Salah satunya menjadi Menteri Pariwisata Terbaik Asia Pasifik. ,” bebernya.
Di bawah kepemimpinan Arief Yahya, pariwisata Indonesia memang sangat diperhitungkan dunia. Jumlah wisman terus bertumbuh, jumlah devisa juga terus menanjak. Sangat disegani. Award yang diraih banyak. “Yang paling penting, pariwisata Indonesia semakin bergairah,” ujarnya.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Beginilah cara orang Bali memberi apresiasi, lebih blak-blakan, lebih terbuka. Karena mereka semua memiliki background industri pariwisata, yang lama malang melintang di sektor ini. Dalam bisnis, profesionalitas adalah kuncinya.(***)