Menpar Tegaskan Komitmen Mengembangkan Borobudur

oleh -1,216 views

PURWOREJO – Menteri Pariwisata Arief Yahya mempertegas komitmen untuk membangun Destinasi Super Prioritas Borobudur. Komitmen dibuktikan demgan instruksi khusus pada tim Integrated Tourism Master Plan (ITMP). Hal itu disampaikan dalam Rapat dan Konferensi Pers Progres Destinasi Super Prioritas Borobudur, Kamis (22/8).

Dalam kesempatan itu, Menpar juga meninjau lokasi destinasi Nomadic Tourism di Glamping D’Loano. Lokasi tersebut berada di Loano, Purworejo, Jawa Tengah.

“Posisi Destinasi Super Prioritas Borobudur ini sangat penting. Untuk itu, percepatan pengembangan harus dilakukan. Kemenpar tetap berkomitmen mengenbangkan kawasan destinasi tersebut. Kami yakin arus wisatawan menuju Borobudur akan terus tumbuh kompetitif,” ungkap Menpar, Kamis (22/8).

Pertemuan dihadiri oleh Dirut Badan Otoritas Borobudur Indah Juanita. Hadir juga Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Hiramsyah S Thaib, Staff Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kemenpar Don Kardono, Asdep Destinasi Regional I Kemenpar Reza Fahlevi, hingga Kepala Biro Humas Kemenpar Guntur Sakti.

“Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dari Destinasi Super Prioritas Borobudur. Lebih penting lagi, pengembangannya harus dilakukan cepat. Agar potensi tersebut memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Kami juga sudah melihat konsep pengembangannya sekaligus berdiskusi,” terang Menpar.

Membahas percepatan pengembangan Borobudur, Menpar memberikan kesempatan kepada ITMP guna menyampaikan programnya. Dengan penuh keterbukaan dan suasana hangat, paparan lalu dilanjutkan diskusi. Beragam masukan lintas instansi pun makin memperkaya dan menyempurnakan program yang akan dilaksanakan.

“Saya kira semuanya sudah clear. Hasil diskusi tersebut sudah bisa dilaksanakan. Semakin cepat akan bagus. Sebab, tidak ada lagi yang perlu ditunggu,” jelas Menpar yang juga berstatus Terbaik ASEAN tersebut.

Menpar lalu menginstruksikan Tim ITMP melakukaan koordinasi. Selain dengan Pemerintah Pusat, sinergi dilakukan dengan melibatkan stakeholder di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dirut Badan Otoritas Borobudur Indah Juanita mengatakan, posisi Destinasi Super Prioritas Borobudur akan semakin kuat.

“Kami tentu mengucapkan terima kasih kepada Menpar yang sangat fokus terhadap Borobudur. Ada banyak sekali potensi yang bisa dioptimalkan di sana. Dengan begitu, experience wisatawan akan makin lengkap. Kami yakin semua bisa dilakukan dengan cepat dan hasilnya bisa segera dinikmati masyarakat. Sebab, market Borobudur sangat bagus,” kata Indah.

Usai pertemuan, Menpar langsung meninjau destinasi Nomadic Tourism di Glamping D’Loano. Spot ini sangat direkomendasikan dan sudah beroperasi sejak Februari kemarin. Dengan nuansa kental nomadic, destinasi tersebut didukung oleh amenitas menarik. Ada glamp camp, home pod, dan caravan. Konsep ini menjadi salah satu penopang bagi Destinasi Super Prioritas Borobudur.

“Secara keseluruhan pengembangan dan percepatan kawasan Destinasi Super Prioritas Borobudur itu sangat positif. Basic yang ada sangat kuat. Para wisatawan bisa menikmati budaya dan alam eksotisnya sekaligus. Keberadaan D’Loano tentu semakin menguatkan daya tariknya,” papar Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Hiramsyah S Thaib.

Konsep Nomadic Tourism sudah banyak diaplikasikan di beberapa daerah. Hingga Maret 2018, terdapat sekitar 87 Glamping Site yang tersebar pada 6 wilayah. Ada Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Harga sewa rata-rata USD77 per malam. Staff Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kemenpar Don Kardono memaparkan, Nomadic Tourism menjanjikan.

“Nomadic Tourism sangat menarik dan menjanjikan sebagai industri. Pangsa pasarnya sangat kuat dan menjadi solusi ideal bagi amenitas. Destinasi Super Prioritas Borobudur termasuk sekitarnya sangat ideal megembangkan konsep tersebut. Sebab, sangat memenuhi kriteria dari kaum Nomad,” papar Don.

Popularitas konsep Nomadic Tourism terus naik dalam beberapa tahun terakhir. Peminatnya banyak, khususnya para kaum Nomadic Travelers. Jumlah mereka sangat banyak di dunia. Komposisi jumlahnya tersebar dalam kategori Glampacker, Luxpacker, hingga Flashpacker.

Slot Glampacker paling besar. Ketersediaan pasar Glampacker mencapai 27 Juta orang. Mereka memiliki karakter sebagai pengembara dan ingin melihat dunia yang instagramable. Slot menjanjikan 7,7 Juta orang ini dimiliki Luxpacker yang juga terkenal sebagai Luxurious Nomad. Kelompok ini mengembara untuk melupakan dunia. Untuk slot Flashpacker atau Digital Nomad sekitar 5 Juta orang yang menetap di destinasi sembari bekerja.

“Sinergi yang dibangun akan sangat positif bagi Borobudur dan sekitarnya. Semua yang ditawarkan di sana sangat unik dan menarik, seperti amenitas D’Loano. Kawasan tersebut akan terus jadi penggerak bagi perekonomian. Slotnya bahkan akan terus besar seiring pertumbuhannya,” tutup Asdep Destinasi Regional II Kemenpar Reza Fahlevi. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.