WANGI WANGI – Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dikenal dengan keindahan bawah lautnya. Oleh sebab itu, kebersihan laut dan pantai menjadi satu keharusan. Wakatobi juga harus memperkuat storytelling agar wisatawan lebih tertarik datang.
Pernyataan tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.
Selasa (12/11), Rizki melakukan kunjungan ke sejumlah destinasi di Wakatobi. Pertama ke Wasabinua, kemudian ke Kampung Bajo Mola, juga Kontamale.
“Wakatobi adalah destinasi yang masuk dalam kategori minat khusus. Dan juga masuk dalam coral triangle. Wisatawan yang datang kesini biasanya ingin menikmati keindahan bawah laut Wakatobi. Baik diving maupun snorkling. Kondisi ini yang harus dijaga,” papar Rizki.
Menurutnya, Wakatobi diberikan kelebihan dengan adanya Suku Bajo yang tinggal di Kampung Mola. Suku ini memiliki cerita yang sangat hebat. Hanya saja belum banyak wisatawan yang mengetahuinya.
“Suku Bajo adalah suku laut. Anak-anak suku ini sejak bayi sudah diperkenalkan dengan laut. Budaya maritim Suku Bajo juga luar biasa. Hal ini harus disampaikan secara lisan atau tulisan. Story tentang Suku Bajo bisa diangkat sehingga pengetahuan yang didapat wisatawan jadi lengkap,” katanya.
Namun, Deputi yang akrab disapa Kiki ini berharap masyarakat Suku Bajo bisa sadar kebersihan. Sehingga wisatawan yang datang ke Kampung Mola Bajo menjadi lebih betah dan bisa mendapatkan pengalaman baru.
“Jangan sampai wisatawan yang datang justru kecewa karena kondisi yang mereka dapatkan tidak sama dengan yang mereka bayangkan. Hal seperti ini justru menjadi kerugian buat pariwisata Wakatobi,” ujarnya.
Rizki menambahkan, masalah lain yang dihadapi adalah aksesibilitas. Karena hanya ada satu penerbangan yang terhubung dengan Wakatobi. Tepatnya dari Kendari.
“Aksesibilitas menjadi masalah buat Wakatobi. Karena terbatasnya penerbangan. Jelas hal ini mengganggu. Kita dari Kemenparekraf ingin membantu masalah aksesibilitas ini. Tapi kota minta data riil kunjungan wisman biar tahu seberapa besar dampaknya,” papar Rizki.(*)