Peserta Wonderful Sail to Indonesia 2019 Menikmati City Tour Tanjungpinang

oleh -1,424 views

TANJUNGPINANG – Usai mengikuti pembukaan Festival Bahari Kepri, para peserta Wonderful Sail to Indonesia 2019 langsung diajak mengeksplorasi Kota Tanjungpinang dalam City Tour, Rabu (6/11). Para yachter mancanegara mengeksplorasi destinasi wisata religi, sejarah, belanja, hingga spot-spot terkenal Tanjungpinang lainnya.

Peserta Wonderful Sail to Indonesia yang sandar di Tanjungpinang, terdiri dari 20 yacht asal 16 negara. Diantaranya dari Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belanda, Jerman, New Zealand, dan lainnya.

Professional Yachter Raymond T Lesmana mengungkapkan, peserta para yachter dibuat kagum dengan eksotisnya destinasi Tanjungpinang.

“Potensi dan daya tarik yang dimiliki Tanjungpinang sangat luar biasa. Setiap destinasi yang dikunjungi sangat khas. Para yachter mancanegara dibuat kagum. Mereka sangat enjoy menikmati berbagai kekayaan budaya dan alam di sini. Momentum terbaik ini diabadikan melalui foto dan video. Nantinya akan disebar dan itu bisa jadi promosi wisata,” ungkap Raymond.

Salah satu destinasi yang dieksplorasi adalah Vihara Avolokitesvara Graha. Vihara ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di area ASEAN. Destinasi ini juga jadi salah satu pusat pendidikan Agama Buddha bagi masyarakat Singapura, Malaysia, dan Tiongkok. Lokasinya 14 Km dari pusat kota, berada di wilayah Air Raja.

Destinasi ini semakin menginspirasi dengan patung Dewi Kwan Im setinggi 16,8 Meter. Berada di Vihara Maitri Graha, patung ini berlapis emas 22 karat dengan berat total 40 ton. Pada sisi kanan-kiri terdapat patung dewa-dewi setinggi 3,5 Meter hingga 4 Meter. Setiap hari, Vihara ini beroperasi pukul 07.00-18.00 WIB. Pergerakan wisman di sini rata-rata dengan 5-6 bus setiap pekannya.

Kunjungan ke destinasi religi makin lengkap dengan trip ke Klenteng Tao Sa Kong, Senggarang, Tanjungpinang. Destinasi ini menawarkan keunikan Klenteng berusia 208 tahun yang kondisinya terlilit akar Pohon Ara atau Beringin. Mengalami beberapa kali renovasi, Klenteng ini menjadi bukti eksistensi budaya Tionghoa di Tanjungpinang dan sekitarnya.

“Destinasi wisata religi di Kota Tanjungpinang sangat kuat. Melalui city tour, kami yakin promosi destinasi di Tanjungpinang semakin naik. Popularitasnya tinggi dengan potensi arus kunjungan wisman yang bagus. Sebab, para peserta city tour juga ikut membranding setiap spot yang dikunjungi,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar.

City tour semakin lengkap dengan trip ke destinasi Pulau Penyengat. Ditempuh melalui jalur laut sekitar 15 menit, Pulau Penyengat merupakan suaka beragam budaya Melayu. Destinasi ini merupakan pusat Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Imperium Melayu tersebut berkuasa selama 120 tahun dan kini artefaknya masih bisa dinikmati secara utuh.

Total ada 46 situs cagar budaya di Pulau Penyengat. Sebut saja, Mesjid Raya Sultan Riau, Rumah Hakim, Gedung Tabib, Istana Kantor, Gedung Mesiu, dan lainnya. Semakin menarik, Imperium Melayu ini juga mengenal tradisi tulis. Beberapa karya sastra yang fenomenal adalah Gurindam XII. Aktivitas di Pulau Penyengat dijamin lengkap karena destinasi inijuga didukung oleh paket wisata.

Seluruh warna ekotis Pulau Penyengat bisa dinikmati melalui paket Your Great Escape. Paket wisata ini menawarkan 8 konten menarik. Sebut saja, paket wisata Tur Mesjid Raya Sultan Riau, Tur Sejarah Pulau Penyengat, Tur Literatur, Pengalaman Berbusana Melayu, Pengalaman Gurindam, Membuat Tanjang, dan Kelas Memasak.

“City tour ini memang menjadi treatment promosi yang ideal. Sebab, jaringan para yachter ini kuat di mancanegara. Tanjungpinang adalah destinasi menarik untuk berlibur. Dan, liburan ke Tanjungpinang belum lengkap kalau tidak berkunjung ke Pulau Penyengat,” tegas Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty.

Experience peserta city tour semakin lengkap dengan wisata belanja. Lokasi yang dipilih Tanjungpinang City Center (TCC). Mall ini berada di kawasan Batu IX, Bukit Bestari, Tanjungpinang. Berada di lahan seluas 30 hektar, mall ini memiliki beragam kawasan bisnis. Ada banyak tenant besar yang bergabung di sini, selain zona permainan anak, foodcourt, hingga bioskop.

Selain kawasan shopping center, Tanjungpinang juga memiliki ikon Laman Boenda. Berada di kawasan ini, para peserta city tour terlihat menikmati suasana laut. Laman Boenda memberikan view suasana laut terbaik, apalagi fasilitas pendukung sangat lengkap. Destinasi ini juga punya landmark berupa Gedung Gonggong. Sudutnya semakin kekinian dengan tulisan ‘I Love Kota Tanjungpinang’.

“Rangkaian city tour ini akan menaikan arus kunjungan wisman ke Tanjungpinang. Apalagi, destinasi ini didukung oleh poros laut yang bagus. Kota Tanjungpinang terhubung langsung dengan Singapura dan Malaysia. Pergerakan wisatawannya dari poros ini menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir,” papar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenparekraf Dessy Ruhati.

Melalui jalur laut, pergerakan wisman di Tanjungpinang cukup kompetitif. Sepanjang Januari-September 2018, Tanjungpinang dikunjungi 102.744 orang wisman. Angka ini naik 24,83% dari periode sama tahun 2017 dengan angka riil 82.304 orang. Wisman Singapura mendominasi dengan 44.693 orang. Selain itu, ada 39.739 orang Tiongkok dan 9.086 wisatawan Malaysia.

“Setelah festival dan program city tour ini, arus wisman di Tanjungpinang pasti terkoreksi naik. Arus itu akan terus membesar dalam jangka panjang. Sebaran paspor wisman dominannya juga makin beragam. Untuk itu, kami terus merekomendasikan Tanjungpinang sebagai destinasi untuk berlibur. Alam dan budayanya eksotis,” tutup Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.