Malang – Pola perjalanan baru atau travel pattern jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Jawa Timur. Khususnya ke kawasan konservasi. Kawasan konservasi diminati wisatawan minat khusus untuk mencari pengalaman.
Ketua Indonesia Ecotourism Network (INDECON) Ari Suhandi mengatakan, kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan East Java Ecotourism Forum. Tujuannya untuk membuat satu travel patrent ekowisata baru dari Malang hingga Bali.
“Kita memanfaatkan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang masuk sebagai destinasi prioritas nasional. Sehingga pola perjalanan baru ini bisa mengekplorasi kawasan ekowisata di Jawa Timur,” kata Ari, di Malang, Jawa Timur, Minggu (11/11).
Ari menjelaskan, pola perjalanan baru di wilayah Jawa Timur dan Bali Barat, menghubungkan 6 (enam) kawasan konservasi. Yaitu TN Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, TN Alas Purwo, TWA Kawah Ijen dan TN Baluran plus TN Bali Barat.
“Potensi kawasan konservasi ini harus dikenalkan kepada tour operator. Agar mereka bisa memberi masukan tentang bagaimana pola perjalanan baru ini bisa dikemas dan dijual ke wisatawan,” katanya.
Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan (PWAB) Kemenparekraf, Alexander Reyaan mengatakan, kegiatan ini untuk memperkenalkan. Juga mengangkat pengembangan produk ekowisata berbasis ekowisata di provinsi Jawa Timur.
“Serta brainstorming tentang penyelarasan pengembangan produk ekowisata berbasis sungai dengan stakeholders terkait, memperoleh dukungan dari para stakeholders serta pemangku kawasan, dan menyusun pola perjalanan produk ekowisata Taman Nasional,” katanya.
Alexander Rayaan menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat lebih memperkenalkan konsep produk ekowisata berbasis hutan kepada stakeholders ekowisata. Selain itu, diharapkan para pemangku kawasan lebih serius untuk bersinergi dalam pengembangan ekowisata yang memiliki konsep saling terkait dan menguatkan.
“Sehingga konsep tersebut dapat mensejahterakan masyarakat di sekitar kawasan serta memajukan pariwisata nasional dan berkontribusi nyata terhadap devisa negara,” ujarnya.
Ecotourism forum diikuti 18 orang para wisatawan yang berprofesi sebagai pelaku travel operator. Mereka berasal dari tour operator international seperti Malaysia, Singapura dan Thailand berjumlah 6 orang Dan 12 orang peserta lainnya berasal dari Jawa Timur, Bali dan Jakarta.(*)