Promosikan Komoditas Daerah, Festival Panen Kopi Gayo 2019 Segera Digelar

oleh -1,582 views

Aceh Tengah – Festival Panen Kopi Gayo 2019 segera digelar. Event yang semula dijadwalkan pada pertengahan Oktober ini, diundur menjadi 2-3 November mendatang. Kegiatan dipusatkan di Desa Gunung Suku, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Direktur Festival Panen Kopi Gayo Kurnia mengatakan, event ini mengambil moment panen raya di perkebunan-perkebunan Aceh Tengah. Festival ini merupakan sebuah selebrasi atau perayaan hasil panen kopi yang melimpah. Harapannya, festival ini dapat menjadi ajang pemasaran kopi, sekaligus mengembangkan seni budaya dan pariwisata.

“Project ini juga bertujuan sebagai alat pemberdayaan masyarakat. Yaitu dengan cara kreatif, mandiri, dan berkelanjutan. Karenanya, beberapa aktivitas pembangunan desa terus dilakukan. Seperti pembangunan infrastruktur pendukung kawasan, pelatihan dan workshop seni, serta pengembangan dan pengolahan kopi,” ujarnya, Selasa (1/10).

Menurutnya, kualitas dan pamor kopi gayo sudah diakui dunia. Ini tentu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, khususnya para petani kopi. Terlebih, Gayo memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia. Yaitu sekitar 120.000 hektare.

“Di sisi lain, Kota Takengon menyimpan keindahan alam yang luar biasa berupa pegunungan-pegunungan. Termasuk areal persawahan, air terjun, dan Danau Lut Tawar yang masih alami. Sayang, sampai sekarang wilayah Takengon belum mampu menyedot wisatawan untuk berkunjung dan stay di Aceh Tengah,” ungkapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Rizki Handayani menyatakan, ada beberapa kegiatan dalam rangkaian Festival Panen Kopi Gayo 2019 yang sayang dilewatkan. Yaitu wisata dan bazar kopi internasional, pagelaran budaya dan seni tradisional, serta pentas musik bertajuk Jazz Panen Kopi.

“Dalam wisata dan bazar kopi internasional, pengunjung akan terlibat langsung dalam kegiatan memanen kopi. Termasuk seluruh pemprosesan kopi mulai dari pembibitan hingga dapat dikonsumsi. Sementara untuk bazaar kopi, akan dipusatkan di tengah Kota Takengon,” jelasnya.

Untuk pagelaran budaya dan seni tradisional, ini merupakan kegiatan non komersil. Kegiatan ini menghadirkan pertunjukan kesenian daerah dan permainan rakyat. Semua dapat dinikmati dan diikuti oleh seluruh pengunjung, baik wisatawan maupun masyarakat Desa Gunung Suku.

“Puncak Festival Panen Kopi Gayo 2019 akan menghadirkan pentas musik bertajuk Jazz Panen Kopi. Kegiatan ini akan digelar di pinggir Danau Lut Tawar, dimana nantinya akan dibuat panggung dan warung-warung apung. Panitia akan memanjakan para pengunjung dengan berbagai kuliner serta racikan dan olahan kopi,” bebernya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Festival Panen Kopi Gayo 2019 bisa menjadi bentuk wisata alternatif yang menggabungkan antara wisata alam, kuliner, dan budaya. Diakuinya, kemasan acara sudah cukup menarik karena memberi banyak kesempatan bagi pengunjung untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.

“Saya kira ini sangat menarik dan berbeda dengan event-event lainnya. Di sini, wisatawan tidak hanya berperan sebagai penonton. Mereka juga bisa sekaligus mempelajari berbagai keterampilan melalui kelas-kelas workshop singkat, serta merasakan langsung suasana keseharian masyarakat Desa Gunung Suku dan Rawe,” terangnya. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.