KEPRI – Kementerian Pariwisata melakukan Rapat Koordinasi V Program Hot Deals Kepulauan Riau 2019. Kegiatan berlangsung di Best Western Premier Panbil, Batam, Jumat (28/6).
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Boeralimar menyambut baik agenda rakor tersebut. Menurutnya, peserta pun cukup antusias mengikuti jalannya acara, dari awal hingga akhir. Tak kurang dari 150 peserta hadir. Antara lain VITO Singapore Betty Chee Siet Kuan, dan Tim OC Hot Deals Kepri. Ada pula 38 industri TA/TO dari Filipina, industri ferry (Batam Fast), industri hotel dan akomodasi, tour dan travel, spa, serta golf dari Batam dan sekitarnya.
“Hadirnya 38 TA/TO asal Filipina, diharapkan dapat membawa angin segar bagi perkembangan industri pariwisata di Kepulauan Riau. Mereka juga terlihat antusias. Apalagi, mereka juga sempat melakukan city tour di Batam,” ujarnya, Sabtu (29/6).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk membahas secara keseluruhan Program Hot Deals Kepri 2019. Baik hasil yang sudah diraih pada bulan Januari-Juni, maupun strategi selanjutnya pada bulan Juli-Desember.
“Target penjualan bulan Juni 2019 sebanyak 100.000 paket dan sampai tanggal 21 Juni 2019 paket yang sudah terjual mencapai 75.671 paket. Sementara total penjualan paket Hot Deals dari Januari-21 Juni 2019 berjumlah 505.245 tiket,” kata Rizki.
Berdasarkan Country of Residence, tercatat Singapore menjadi pembeli terbanyak, yaitu 315.406 (62%). Disusul China 45.354 (9%), Malaysia 34.129 (7%), dan India 25.815 (5%). Sedangkan berdasarkan Nationality, Singapura tetap sebagai penyumbang terbanyak yaitu sebesar 310.847 (61%). Kemudian China 46.267 (9%), Malaysia 35.079 (7%), dan India 26.787 (5%).
Asdep Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, pihaknya sudah menyusun strategi penjualan untuk bulan Juli-Agustus. Contohnya membuat paket yang sesuai dengan keinginan milenial. Yakni lebih ke arah food & luxury. Sehingga, industri yang berpartisipasi diharapkan membuat paket ke arah sana.
“Kita juga masih akan mengadakan Rakor di Batam, tanggal 26 Juli nanti. Kita akan undang motivator selling James Gwee sebagai narasumber. Temanya ‘How to Grab Millenial Traveller’. Selanjutnya melaksanaan consumer selling di Chinatown Point, Singapore, masih di bulan Juli 2019. Serta sales meeting pada 23 Juli 2019 di Copthorne King Hotel Singapore,” ungkapnya.
Dessy berharap industri peserta Hot Deals benar-benar memaksimalkan sarana yang sudah disiapkan. seperti website, katalog & QR code, consumer selling dan sales mission, sehingga penjualan paket Hot Deals dapat lebih baik.
Rakor V Program Hot Deals Kepri 2019 juga diisi dengan sesi presentasi dan pemutaran video mengenai destinasi di Provinsi Kepulauan Riau oleh Kepala Seksi Pengembangan Pemasaran Mancanegara, Erlizawati.
Acara diakhiri dengan Table Top Meeting antara 38 industri TA/TO dari Filipina dengan industri hotel dan akomodasi, tour dan travel, spa, serta golf dari Batam dan sekitarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Hot Deals Kepri menjadikan negara-negara tetangga khususnya Singapura sebagai market potensial. Terutama di week day, Senin sampai Kamis. Di sini, biasanya akan ada program diskon menarik yang sayang dilewatkan.
“Paket Hot Deals menerapkan konsep sharing economy. Yaitu menjual barang atau jasa dengan memberikan diskon pada unsur aksesibilitas, aktraksi, dan amenitas. Dengan penawaran harga miring, akan menggugah wisatawan yang semula tidak ada rencana berwisata, akhirnya tertarik untuk datang,” tandasnya. (*)