Ratusan Pelaku Kuliner Bandung Antusias Ikut Tematik Kemenparekraf

oleh -2,015 views

BANDUNG – Seiring melandainya pandemi Covid-19, perlahan namun pasti sektor kuliner mulai menggeliat kembali. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung hal tersebut melalui Kegiatan Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Temu Teman Insan Kreatif (Tematik).

Kali ini, yang digelar adalah Tematik Subsektor Kuliner. Kegiatan yang mengangkat tema Kreatif Mengolah Pangan Lokal, dilaksanakan Jumat (15/7/2022), Hotel Horison Bandung.

Pesertanya berjumlah 100 orang Pelaku Ekonomi Kreatif, UMKM Subsektor Kuliner yang ada di Kota Bandung, Kab. Bandung dan Sekitarnya. Sebagai narasumber, hadir Restio Rahadyan Megawiranto Putro, General Manager PT Midsolin Sukses.

Raden Mohammad Reza Purbaya, Subkoordinator Edukasi III A Kemenparekraf, menyampaikan bahwa Bandung merupakan tempat berkumpulnya berbagai budaya, melting pot, berbagai kekayaan budaya membentuk ciri khas Bandung.

“Bimtek ini dilaksanakan 1 hari dan diikuti oleh 100 peserta dari para pelaku ekonomi kreatif di daerah Kota, Kab. Bandung sekitarnya. Kegiatan ini tetap mematuhi protokol Kesehatan mulai awal hingga akhir,” terangnya.

Ia menambahkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas, kreatifitas dan inovasi.

“Khususnya dalam menciptakan produk makanan dan minuman baru dengan menggunakan bahan-bahan lokal SDM Ekraf pada Subsektor Kuliner,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, yang diwakili Sekdisparbud Andrie Kustria Wardana, Mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf.

“Peluang dan potensi bidang pariwisata dan ekonomi kreatif perlu support dan kolaborasi dari berbagai pihak. Sehingga seluruh pelaku Ekraf yang ada di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung harus dapat mengimplementasikannya ke dalam wirausaha masing-masing,” katanya.

Direktur Pengembangan SDM Ekraf, mengatakan, berdasarkan data, subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41% dari total PDB ekonomi kreatif sebesar 1.134,9 triliun pada tahun 2020, dan ini adalah subsektor yang juga menyerap tenaga kerja paling banyak.

Kuliner menyerap 9,5 juta tenaga kerja dan dampak besar di sektor kuliner ini terasa di segala bidang dari perekonomian Indonesia,” katanya saat membuka kegiatan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kepada peserta dapat mengembangkan kapasitas, sehingga memiliki karakter kuat dalam menghasilkan sebuah karya.

“Pengetahuan ini penting dikembangkan oleh pelaku Ekraf Subsektor Kuliner untuk menambah khasanah dan cakrawala berpikir dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki,” paparnya.

Sedangkan narasumber, Restio Rahadyan Megawiranto Putro, memberikan pemahaman tentang teori & orientasi pengenalan tentang kuliner.

Ia juga membedah bagaimana kiat sukses berjualan kuliner lewat online serta mengajarkan perhitungan bisnis kuliner

Plt Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh, mengatakan pengembangan kuliner harus dilakukan.

“Melalui pelatihan ini, kita berharap para pelaku kuliner dapat menambah wawasan untuk memasarkan produknya, serta meningkatkan kualitas dan kemasan. Banyak wawasan yang diberikan,” ujarnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.