SOLO- Malam penghargaan sekaligus penutupan menjadi rangkaian akhir dari Solo Batik Carnival 2019.
Agendanya digelar Minggu malam (28/9) di Museum Radya Pustaka, Solo Jawa Tengah.
Suasana malam yang dingin menjadi saksi awarding SBC 2019. Suasananya terasa sangat hikmat. Penuh respek.
Total, ada 12 defile penerima awarding SBC 2019. Dari mulai Wonderful Indonesia, Amazing Thailand, Malaysia Truly Asia dan Uniquely Singapore, semua dapat award.. Ada juga Timeless Charm Vietnam, Simpleks Beauty Laos, Be Encanted Myanmar, Kingdom Wonder Cambodia, Great Adventure Timor-Leste dan Best Defile Kiss.
Ke-12 peserta defile tadi dinilai mumpuni di 4 kategori yang dinilai. Unsur Best Makeup, Best Performance, Best Talent dan Best costum-nya dinilai sangat oke.
Kadispar Surakarta, Ketua Pelaksana, dan pejabat lain yang terkait SBC 2019, ikut turun langsung mengawal penyerahan prosesi award.
“Awarding SBC 2019 sebagai tanda terima kasih kepada para peserta yang begitu luar biasa. Penghargaan ini diharapkan jadi momentum, pemicu bagi peserta lain untuk lebih kreatif dan inovatif di ajang SBC selanjutnya,” tutur Walikota Surakarta FX Rudyatmo, Minggu (28/7).
Hal yang sama ikut diamini
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty. Momentumnya dinilai sangat pas. Apresiasinya dinilai sangat berkesan.
“Awarding SBC 2019 menjadi momentum yang paling berkesan untuk para peserta. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap 12 defile yang ikut ajang SBC 2019,” tutur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Award ini sangat layak diberikan kepada para peserta. Semua sudah kerja keras, kreatif dan inovatif dalam membuat kostum. Show peserta di atas catwalk juga sangat oke. Ini pasti bisa menarik wisatawan domestik dan internasional datang ke Solo,” timpal Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut mengapresiasi. Baginya, award begitu penting, karena tiga alasan yang biasa dia sebut 3C. “Penghargaan penting dilakukan karena dapat meningkatkan rasa percaya diri, kredibilitas, dan dapat dijadikan sebagai pengukur performansi. Ini biasa saya sebut 3C: Confidence, Credibility, Calibration,” kata Menpar Arief Yahya.