Tarik Wisatawan, Jawa Barat Hadirkan Gedung Sate Festival 2018

oleh -3,648 views

KAHYANGAN.NET-Berwisata ke Bandung selalu menyenangkan. Kota ini selalu saja menyediakan atraksi untuk memanjakan wisatawan. Terbaru, Bandung bersiap menggelar Gedung Sate Festival (GSF) 2018, 16-17 November 2018.

Kepala Disparbud Jawa Barat Ida Hernida mengatakan, GSF akan merepresentasikan kekayaan Jawa Barat. Sebuah karnaval khusus akan dihadirkan untuk merepresentasikan kekayaan tersebut. Selain itu beragam hiburan lainnya pun siap disuguhkan untuk memanjakan wisatawan.

Mulai dari seni budaya, tari, teater, film, pameran, puisi, musik rakyat, seni pertunjukan tradisional, musik modern, fusionart, hingga beladiri siap ditampilkan.

Acara dijamin meriah. Sebab ada deratan artis papan atas yang siap dihadirkan. Ada musisi jazz Dwiki Darmawan & Friends, Yura Yunita, Calvin Jeremy, Karinding Mania, Ita Purnamasari, Rita Tila, dan Syaharani. Selain itu juga ada The Rollies Reborn, T-Five, hingga Maliq and The Essential serta Via Valen.

“Gelaran unggulan GSF adalah karnaval sebab Jawa Barat memiliki banyak budaya dan seni. Peserta karnaval GSF berasal dari seluruh elemen masyarakat Jawa Barat dari 27 kota dan kabupaten,” ujar Ida, Jumat (9/11).

Ida mengatakan, GSF lebih menekankan peran serta masyarakat. Dimana keterlibatan masyarakat akan dihadirkan diberbagai lini pada festival tersebut.

Festival ini mengkolaborasi berbagai unsur dalam bidang seni, terdiri dari berbagai area festival dan pertunjukan. Ada area main stage, mini stage, expo, exhibition, culinary, islands dan area partisipasi.

“GSF satu-satunya festival yang berdasarkan skema public-private-partnership (PPP) antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pelibatan komunitas dan sektor privat,” tutur Ida.

Dia mengungkapkan, pola PPP memasukan berbagai elemen yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya, diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Barat. Juga, menjadikan suatu tontonan menarik bagi masyarakat.

“Keunikan Gedung Sate Festival 2018 “GSF 2018”. Ini festival pertama di Indoensia yang digelar dengan penerapan pola manajemen PPP. Festival ini akan dijadikan agenda tahunan di Jawa Barat,” ungkap dia.

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Area I (Jawa) Kemenpar, Wawan Gunawan mengatakan, penyelenggaraan GSF sudah sangat tepat. GSF tepat untuk memaksimalkan pariwisata Jawa Barat.

“GSF luar biasa. Menjadi etalase kekuatan pariwisata Jawa Barat. Baik itu seni budayanya, kulinernya, serta alamnya. Tentunya ini akan membawa dampak positif dari pariwisata Jawa barat itu sendiri,” ucap Wawan.

Menurut Wawan Jawa Barat sangat diuntungkan karena dekat dengan Jakarta. Sehingga akses pun semakin mudah. Apalagi amenitas Jawa Barat sangat mumpuni. Jawa Barat pun selalu menjadi pilihan wajib warga Ibu Kota.

“Ini sebetulnya merupakan sebuah keunggulan. Aksesnya mudah. Amenitasnya oke. Tinggal terus memoles atraksi sehingga wisatawan tidak bosan,” ujar Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengapresiasi gelaran tersebut.
Menurutnya atraksi merupakan cara efektif untuk mempromosikan
destinasi pariwisata.

Contoh konkritnya Banyuwangi. Banyuwangi telah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berkat atraksinya. Disamping itu pemimpin daerahnya juga mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan pariwisata.

“Konsepnya selalu sama 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik lalu didukung dengan atraksi yang berstandar global untuk mengundang wisatawan datang. Itu semua harus didukung oleh komitmen kuat pemimpin
daerahnya. Sehingga potensi pariwisata Jawa Barat yang begitu luar biasa akan makin nge-hits lagi,” kata Menpar yang juga mantan Dirut Telkom itu. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.