KALBAR – Grand Final Pemilihan Putra Putri Pariwisata Kalimantan Tengah 2019 berlangsung meriah. Acara yang masuk dalam rangkaian Festival Isen Mulang ini berlangsung di Swiss-Belhotel Danum, Kota Palangka Raya, Jumat (21/6) malam.
Setelah melewati tahap penjurian yang cukup panjang, akhirnya terpilih Muhammad Hidayatullah (19), sebagai Putra Pariwisata Kalteng 2019. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya ini unggul dari dua pesaing ketatnya. Yaitu runner up 1 Ahmad Fadhil Azzahran dari Kabupaten Barito Utara, dan runner up 2 Jeremy Solomon dari Kabupaten Barito Selatan.
Sedangkan untuk Putri Pariwisata Kalteng 2019 dimenangkan Dewi Puspitasari (18), siswi SMAN 1 Kahayan Hilir perwakilan Kabupaten Pulang Pisau. Untuk posisi runner up 1 ditempati Nur Fitri R perwakilan Kabupaten Lamandau, dan runner up 2 diraih Ajeng Dwi A perwakilan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Dalam sambutannya, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalteng Fahrizal Fitri mengatakan, terpilih putra putri terbaik ini diharapkan dapat mengharumkan nama Kalimantan Tengah ke tingkat yang lebih tinggi. Khususnya Putri Kalteng, kemungkinan akan dikirim untuk mengikuti ajang lomba serupa di tingkat nasional.
“Kalau memungkinkan, kita berharap para pemenang dapat menjadi promotor atau promosi pariwisata Kalimantan Tengah ke jenjang internasional,” ujarnya.
Pemilihan Putra Putri Pariwisata Kalteng 2019 diikuti oleh 11 kabupaten/ kota. Dengan demikian, ada 2 kabupaten lain yang tidak mengirimkan perwakilan. Sementara dari 11 kabupaten/ kota yang mengirimkan perwakilan, Kabupaten Lamandau hanya mengirimkan 1 finalis yakni perwakilan putri saja.
Ketua Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, Pemilihan Putra Putri Pariwisata Kalteng 2019 menjadi ajang positif bagi generasi millenial di daerah setempat. Melalui kegiatan semacam ini, mereka bisa menyalurkan ide dan gagasannya di sektor pariwisata. Jika beruntung, mereka pun bisa terjun ke dunia enternainmet yang nantinya akan memberi akses seluas-luasnya untuk promosi pariwisata.
“Berkaitan dengan promosi pariwisata, kita juga butuh brand ambassador yang dianggap mampu mengenalkan pariwisata setempat ke masyarakat yang lebih luas. Seorang duta pariwisata harus punya komitmen untuk turut mengangkat potensi daerahnya,” kata Esthy.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menambahkan, promosi pariwisata tidak harus bersifat formal. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara dan strategi. Bagi para millenial yang akrab dengan media sosial, bisa pula melakukan promosi di akun Instagram masing-masing. Peran media sosial cukup efektif karena jangkauannya sangat luas.
“Anak muda sekarang sangat kreatif. Begitupun para Putra Putri Kalteng 2019. Saya percaya mereka memiliki ide dan gagasan yang brilian untuk turut mensupport perkembangan pariwisata di daerahnya. Kita butuh mereka untuk mewakili generasi millenial,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pembangunan sektor pariwisata memang tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Perlu melibatkan semua pihak untuk bergerak, termasuk para millenial. Melalui caranya, mereka bisa turut andil memajukan pariwisata Indonesia.
“Bulan ini, Kemenpar bahkan menyiapkan wadah untuk menyalurkan kreativitas para millenial yang peduli dengan sektor pariwisata. Yaitu dengan menggelar Lomba Video Pendek Millennials. Melalui kegiatan ini, mereka kita tantang untuk membuat video kreatif dengan tema pariwisata. Hadiahnya juga luar biasa. Total Rp200 juta,” tandasnya. (*)