SUKABUMI – Dalang Cilik Aming Ajén siap menghibur warga Sukabumi Selatan dan sekitarnya. Aming Ajen akan tampil dalam acara “Milangkala Pancanaka ke-23”. Kegiatan ini rencananya acara akan dipusatkan di alun-alun Desa Pasir Panjang, Ujung Genteng, Kab. Sukabumi, Jawa Barat, 30 Juni 2019.
Ketua Panitia Penyelenggara Yudi Taufik mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya. Juga, menumbuh kembangkan kembali kesadaran pada generasi muda untuk melestarikan rerawat dan menjaga tradisi.
“Tujuan lainnya adalah upaya pemanfaatan pada seni tradisi sebagai atraksi budaya untuk menjadikan daya tarik pariwisata yang mempesona,” ujar Yudi yang didampingi Ketua Yayasan Sanggar Pancanaka Sukabumi dalang Karyadi, Kamis (27/6).
Ditambahkan Yudi, event budaya yang diinisiasi masyarakat dan komunitas budaya ini sangat memberikan peluang kepada para seniman. Mereka diberikan ruang untuk berekspresi. Dan menggelar karya seninya untuk disajikan kepada publik.
“Ini akan menjadi media ekspresi dan promosi sebagai daya tarik pariwisata berbasis budaya. Budaya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan masyarakat,” jelasnya.
Milangkala Pancanaka ke-23 akan dimulai sejak pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Pada pembukaan, akan disuguhkan sebuah tarian yang merupakan cerminan karakter budaya masyarakat setempat. Yaitu, tarian “Nganjang ka Leuwi”. Tarian ini akan menggambarkan ekspresi dalam pelestarian dan pemulian air di Sungai dan danau. Pesan moral yang ingin disampaikan sebagai upaya kesadaran pada pelestarian dan perawatan lingkungan yang berbudaya.
Ada juga Teater 17. Aksinya adalah menampilkan drama kolosal. Mereka akan menyampaikan informasi dan pesan tentang aspek sosial serta kehidupan masyarakat. Rangkaian acara akan berlangsung sampai sore hari, yang akan diisi dengan Pagelaran Pencak Silat dari perguruan silat Garuda Mas Putra, serta Pertunjukkan Kuda Lumping Fajar Muda yang sangat atraktif.
Sementara puncak acara “Milangkala Pancanaka ke 23” akan dimeriahkan dengan Pagelaran Wayang Golek dengan dalang Aming Ajen (13 thn). Dalang cilik ini sangat kreatif. Ia pun memiliki seabreg prestasi dari berbagai event festival wayang, baik lokal maupun nasional. Dalang Cilik Aming Ajen akan didukung grup karawitan Putra Darma Pujangga Pandeglang Banten.
Menurut Kabid Pemasaran Area I (Jawa) Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan, dalang cilik Aming Ajen masih terbilang belia sekitar 13 tahun dan masih duduk di bangku SMP. Namun, dia sudah terampil memainkan wayang golek dan mengemas cerita dalam sebuah lakon kekinian yang menarik.
“Dalang cilik Aming Ajen adalah sebuah inspirasi bagi para generasi seusianya, dalam hal menerapkan budi pekerti luhur dalam rangka membangun karakter anak dan generasi penerus bangsa milenial yang berbasis budaya,” kata Wawan yang juga Ki Dalang Wayang Ajen.
Dalang Cilik Aming Ajen merupakan embrio dari Wayang Ajen yang dibina langsung oleh Wawan Ajen yang berpusat di Kota Bekasi Jawa Barat.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung mengatakan Wayang Ajen sudah mendapatkan tempat di hari masyarakat.
“Wayang Ajen adalah wayang kekinian. Wayang yang bisa mengangkat masalah yang sedang dialami masyarakat namun penyampaiannya sangat diterima masyarakat. Wayang ini juga tidak menghilangkan nilai-nilai luhur pewayangan. Hanya kemasannya mengikuti jaman,” papar Adella.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku sangat senang anak muda sudah diperkenalkan dengan budaya daerah.
“Budaya akan bisa dilestarikan jika anak-anak muda peduli. Oleh karena itu, generasi muda harus dikenalkan dengan budaya sejak awal. Langkah yang diambil Wayang Ajen ini sangat bagus. Mereka melakukan regenerasi. Dan ini membantu pelestarian budaya. Ingat, budaya itu semakin dilestarikan semakin menjanjikan,” katanya.