BALI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaksanakan program gerakan BISA (bersih, indah, sehat, dan aman) di destinasi wisata Goa Gajah Ubud Gianyar. Adapun agenda dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 25-26 Juli 2020.
Direktur Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Reza Fahlevi menjelaskan, program gerakan BISA merupakan gerakan bersih-bersih tempat pariwisata.
“Ini sebagai upaya persiapan menuju new normal di bidang pariwisata agar masyarakat dapat berwisata merasa aman dan terhindar dari Covid-19. Program gerakan bisa merupakan strategi pariwisata menjelang new normal,” katanya.
Hendry Noviardi, Kepala Sub Direktorat Kelembagaan Regional II Kemenparekraf menambahkan, dibukanya kembali sektor wisata harus ada hal-hal yang dipersiapkan. Satu diantarnya melalui program tersebut untuk menciptakan lokasi wisata yang bersih dan aman.
“Kemarin kami laksanakan di Pantai Binaria Lovina Buleleng. Sekarang di Goa Gajah Ubud Gianyar. Kami berkolaborasi dengan pemda wisata setempat dan sektor ekonomi kreatif. Kami berharap destinasi wisata menjadi bersih dan memperhatikan protokol kesehatan, sehingga masyarakat tidak akan khawatir berwisata,” imbuhnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, A.A. Gde Putrawan menyatakan apresiasi atas dukungan Kemenparekraf dalam memasuki tatanan kehidupan era baru sejumlah destinasi wisata di daerah, khususnya di destinasi Gianyar.
“Bantuan ini sangat berguna untuk membantu penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata dalam era new normal mulai dari perlengkapan yang tersedia untuk pencegahan covid-19, himbauan dan SOP protokol kesehatan agar implementasinya sesuai dengan yang dilakukan di lapangan,” ucapnya
Gde Putrawan menambahkan, bahwa untuk pembukaan destinasi wisata baru nantinya sebelum dibuka akan dilakukan penilaian sertifikasi dan pemberian sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru Usaha Pariwisata di Taman Nusa.
“Proses verifikasi Daya Tarik Wisata (DTW) antara lain didasarkan pada SE Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020 Tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru. Berdasarkan SE tersebut, destinasi wisata di Bali yang di kelola pemerintah maupun di kelola swasta sebelum di buka wajib melalui proses verifikasi. Sehingga sertifikat ini membuktikan bahwa DTW tersebut sudah benar-benar siap menerapkan protokol kesehatan,” bebernya
Sertifikasi meliputi kesiapan pelaku usaha menjalankan protokol kesehatan, kesiapan SDM di tempat usaha terkait protokol kesehatan, dan fasilitas protokol kesehatan yang ada
“Wisata Gianyar sudah siap. Dengan ditambah ini (program gerakan BISA Kemenparekraf) nanti dapat mengoptimalkan pariwisata, lebih indah, lebih bersih, dan lebih aman,” pungkasnya
Pura Goa Gajah sendiri terletak di Desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Jarak nya sekitar 26 Km dari Denpasar atau 40 Km dari Kuta, 5 Km dari Ubud.
Berada di aliran sungai Petanu dengan hamparan sawah yang indah. Lokasi tepatnya adalah di tepi jurang dan merupakan pertemuan dari sungai kecil di desa tersebut
Pura ini merupakan salah satu dari deretan pura tertua yang ada di Pulau Bali. Tak hanya itu, Pura Goa Gajah ini juga layak untuk disebut sebagai salah satu pura dengan desain yang paling fenomenal di Pulau Dewata. Terlebih pura ini juga mempunyai nilai sejarah yang tinggi di Bali.
Dengan bentuk arsitektur yang unik itu, tidak heran kalau Pura Goa Gajah ini pun menjadi destinasi yang berhasil menarik perhatian banyak wisatawan.