JAKARTA – Upgrade kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terus digulirkan PT Angkasa Pura (AP) II. Karyawan dengan potensi menjanjikan diberikan beasiswa program pascasarjana. Kualitas mereka juga diasah melalui training dengan spesifikasi dunia.
Beragam formulasi dikembangkan AP II untuk memenangkan persaingan pada era industri 4.0. Mereka membidik bisnis pengelolaan bandara dengan standard global. Menjadi, The Best Smart Connected Airport Operator in Region. Transformasi pun dilakukan AP II dalam pengelolaan SDM-nya. President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, bisnis digital menjadi target.
“Pengembangan SDM akan teus dilakukan. Transformasi SDM harus dilakukan. Apalagi, ada ribuan karyawan yang siap mempertajam penetrasi di bisnis digital. Kami fokus kepada airport big data, airport e-commerce, airport e-payment, airport e-advertising, dan airport community,” kata Awaluddin, Sabtu (19/10).
Sepanjang 2019, AP II memang memperluas kemampuan karyawannya melalui program pascasarjana. Pengembangannya diarahkan melalui Program Studi (Prodi) Digital Business di Telkom University. Ada sekitar 11 karyawan AP II yang bergabung di program tersebut. Awaluddin menambahkan, AP II kini sangat siap memenangkan persaingan di era industri 4.0.
“Persaingan industri 4.0 semakin tajam dan kami siap menghadapinya. Karyawan disiapkan untuk menghadapi persaingan itu. Nantinya bandara-bandara di bawah AP II selalu unggul seiring perubahan zaman. Kami juga tetap mengikuti perkembangan dan kebutuhan publik,” lanjut Awaluddin.
Masih pada tahun yang sama, AP II juga terus mengembangkan skill karyawan melalui formulasi lain. Beragam training digelar dengan menggandeng lembaga global di industri penerbangan dunia. Ada Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), hingga International Civil Aviation Organization (ICAO).
Semakin serius, AP II juga memiliki Airport Learning Center. Lembaga ini memiliki 2 program besar. Sebut saja, Great People Development Program dan Great Leader Development Program. Posisi lembaga ini pun sangat strategis. Sebab, Airport Learning Center tersebut bisa menjawab kebutuhan SDM dengan spesifikiasi skill khusus.
Membidik status global player, AP II akan memiliki jumlah karyawan dengan skill mumpuni sekitar 13.000 pada 2020. Angka tersebut sesuai dengan banyaknya portofolio bisnis dan jumlah bandara yang dikelola oleh AP II. Awaluddin menerangkan, AP II semakin dinamis tumbuh seiring sinergi beragam formulasi pengembangan kompetensi SDM.
“AP II akan semakin tumbuh di masa mendatang. Sebab, seluruh kebutuhan SDM bisa dipenuhi secara dinamis melalui Airport Learning Center. Airport Learning Center juga sejalan dengan pengembangan SDM yang unggul seperti keinginan Presiden Joko Widodo. Meski demikian, peningkatan kompetensi karyawan melalui program beasiswa dan global training tetap berjalan. Disinergikan,” tegasnya lagi.
Pengembangan SDM juga sudah dilakukan pada tahun sebelumnya. Pada 2018 misalnya, AP II memberi beasiswa program Magister Manajemen pada 36 karyawannya. Program Magister Manajemen tersebut ditempuh di Universitas Padjadjaran, Bandung. Setahun sebelumnya ada 33 karyawan yang lolos seleksi untuk program beasiswa di School of Business and Management di Institut Teknologi Bandung.
“Upaya untuk menaikan grade kualitas kini mulai berbuah. Kompetensi 33 karyawan sudah diwisuda pada Jumat (18/10). Setelah lulus, merekaakan langsung menerima tanggung jawab besar untuk memeprkuat dan memajukan AP II,” papar Awaluddin lagi.
Secara umum, transformasi AP II juga diarahkan kepada penerapan teknologi informasi dan artificial intelligence. AP II juga memperkuat konsep ramah lingkungan hingga global partnership. “Penguatan SDM menjadi langkah strategis bagi AP II. Sebab, dunia secara umum cepat berubah. Penyesuaian tentu harus dilakukan. Dengan memiliki SDM handal, layanan bandara akan meningkat. Wisatawan semakin nyaman,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.(*)